PRABUMULIH, PRABUMULIHPOS.CO.ID – Pelaksanaan Road show bus KPK di Kota Prabumulih, berhasil meramaikan Kota Prabumulih, meski dalam waktu yang terbatas namun antusias masyarkat untuk mengunjungi semua stand yang ada di Taman Kota Prabujaya juga cukup tinggi.
Bahkan dalam kesempatan ini, Bus KPK yang diparkir tepat di depan gedung olahraga, Taman Kota Prabujaya, menjadi media pembelajaran bagi para pelajar di Kota Prabumulih, perwakilan semua jenjang pendidikan. Mulai dari siswa SD, SMP, hingga SMA bahkan para guru juga ikut dilibatkan menjadi peserta dalam upaya sosialisasi anti korupsi di Indonesia.
“Ribuan siswa kita arahkan untuk menjadi sasaran sosialisasi pendidikan anti korupsi dari KPK RI, karena waktu yang terbatas, maka jadwal diatur per sesi sesuai dengan jadlwa yang sudah ditentukan. Yang jelas dalam dua hari ini siswa dan guru terus mengikuti sosialisasi secara bergantian,” kata Kepala Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kota Prabumulih, Riduan SPd MSi melalui Kepala Bidang pembinaan SMP, Pedro Santoso AB SPd MSi.
Pantauan Koran ini, para siswa SDN 15 Prabumulih sangat antusias mendengarkan cerita dongeng mengenai bahaya anti korupsi sejak dini, yang dimulai dari menanamkan karakter yang baik, berani jujur, yang dimulai dari hal sederhana seperti antrian.
Semuanya dengan bahagia mengikuti instruksi dari petugas, dan mendengarkan semua materi yang disampaikan sesuai dengan jenjang pendidikan.
“Pendidikan anti korupsi disesuaikan dengan tingkatan dan jenjang pendidikan. Siswa SD dan SMP masih pada cerita dan bahkan ada dongeng. Namun pada intinya adalah kita membangun budaya anti korupsi yang diharapkan menjadi karakter anak anak dan diterapkan sejak dini, kata PIC, Specialis Sosialisasi dan kampanye anti korupsi, Soraya, saat dibincangi Koran ini disela mendampingi para siswa di Bus KPK.
Lanjutnya, KPK juga terus merinovasi untu menghilangkan image buruk dan menakutkan dari KPK. Dulu Bus KPK hitam dan seram, hingga membuat masyarakat takut mau naik, kini bus direfarasi, di ganti dengan warna yang cerah dan warna warni yang menarik dengan harapan dapat lebih mudah melakukan pendekatan dengan masyarakat, sebagai upaya pencegahan korupsi.
Bahkan, alumni Universitas Padjajaran Bandung, jurusan ilmu komunikasi ini mengatakan, pihak KPK mengajukan kerjasama dengan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan untuk menerapkan Insersi pendidikan anti korupsi di sekolah.
“Memang tidak ada kurikulum khusus, namun semua mata pelajaran bisa disisipkan materi mengenai bahaya korupsi. Untuk semua mata pelajaran itu bisa menjadi upaya kita dalam membudayakan anti korupsi sejak dini. Karna budaya tidak bisa instan, melainkan harus melalui proses panjang. Namun kita optimis hal ini akan berhasil,” bebernya.
Diketahui dalam Bus KPK terdapat 8 unit computer yang sudah terpasang aplikasi khusus mengenai semu aaktifotas KPK terlengkap, semua siswa mendapatkan kesempatan untuk masuk dan membuka serta melihat informasi yang diharapkan dari KPK RI dengan cara membuka link aclc.kpk.go.id.(*)