PALEMBANG, PRABUMULIHPOS.CO.ID – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Palembang pada tahun 2022 mencapai kasus tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Palembang, ada 908 kasus DBD. Dari 908 kasus tersebut, terdapat 15 orang meninggal dunia. BACA JUGA:Ketua Fraksi PDIP Prabumulih Alfa Sujatmiko Pamit "Sepanjang tahun 2022 kemarin, Dinkes Palembang telah merekap data DBD sebanyak 908 kasus yang dialami masyarakat di Kota Palembang," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, dr Hj Fenty Aprina dikutip dari Sumeks.co , Kamis 12 Januari 2023. Untuk tahun 2023 sendiri sambung Fenty, pihaknya belum menemukan kasus DBD yang baru di Kota Palembang. Meskipun belum ada yang terkena DBD di awal tahun ini, perempuan berjilbab ini mengimbau masyarakat kota Palembang agar tetap waspada. BACA JUGA:Ternak Lebah Madu Klanceng, Yandi Sulap Halaman Rumah jadi Lahan Cuan "Ya kita tetap harus waspada menjaga kebersihan dan sanitasi,” imbaunya seraya mengungkapkan Kecamatan yang paling banyak terkena kasus DBD yakni Kecamatan Sako, Sukarami, dan Alang-Alang Lebar. Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Palembang Yudhi Setiawan mengungkapkan penderita DBD memiliki dampak untuk seluruh kalangan usia. Mulai dari anak-anak berusia di bawah satu tahun hingga orang dewasa berusia di atas 44 tahun. BACA JUGA:Polisi Amankan Satu Wanita Lagi Pesta Sabu di Kontrakan, Posisinya Lagi Ngefly Adapun data rincian DBD Kota Palembang. Untuk anak di bawah satu tahun ada sebanyak 14 orang. Anak berusia satu hingga empat tahun 86 orang. Anak berusia 5 sampai 14 tahun 466 orang. Orang dewasa 15 sampai 44 tahun sebanyak 319 orang. Kemudian orang dewasa berusia di atas 44 tahun sebanyak 23 orang. "Dampak dari kasus DBD ini sebanyak 15 orang yang meninggal dengan rincian enam laki-laki dan sembilan perempuan," ungkapnya. BACA JUGA:Jembatan Musi V Menjadi Jembatan Tol Terpanjang di Indonesia, Agustus 2023 Ditarget Selesai Lanjut Yudhi Setiawan, jumlah kasus DBD pada tahun 2022 paling tinggi dalam lima tahun terakhir. Yang mana pada 2018 hanya ada 246 kasus. Tahun 2019 sebanyak 697 kasus. Tahun 2020 sebanyak 435 kasus. Kemudian tahun 2021 sebanyak 237 kasus."Selain faktor curah hujan yang amat tinggi pada tahun 2022, penyebab peningkatan kasus DBD dikarenakan kurang maksimalnya penerapan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan masyarakat Kota Palembang," tukasnya.
BACA JUGA:Chiki Ngebul
Yuk mulai kenali berbagai gejala dan penyebab DBD melalui ulasan berikut ini Apa itu DBD (Demam Berdarah Dengue )?-
Lemas memberat dan gelisah
Penurunan kesadaran
Hipotensi (tekanan darah rendah atau semakin turun)
Kedua tangan dan kaki terasa dingin
Nyeri perut hebat
Muntah terus menerus atau muntah hitam
Kesulitan bernapas
Perdarahan
Hasil laboratorium menunjukkan peningkatan hematokrit atau hemokonsentrasi lebih dari 20% dari nilai awal, bersamaan dengan penurunan jumlah trombosit yang cepat di bawah 100.000
Hasil foto rontgen menunjukkan adanya penumpukan cairan di paru