Begini Tanggapan Akademisi Unpra Tentang Skripsi Yang Tidak Jadi Syarat Kelulusan

Jumat 01-09-2023,18:35 WIB
Reporter : Eka
Editor : itdisway

PRABUMULIHPOS.DISWA.ID- Mentri Pendidikan, Kebudayaan  Riset dan Tekhnologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim, mengajukan usulan bahwa skripsi lagi menjadi syarat kelulusan calon Sarjana dipergunakan tinggi. Pernyataan ini menuai kontroversi ada yang setuju bahkan ada yang tidak setuju.

BACA JUGA:Horeee..!! Tak Perlu Ke Bandung, Sekarang Bisa Foto Pakai Baju None Belanda Di Prabumulih

Khususnya di kalangan mahasiswa, seperti yang diungkapkan oleh daerah salah seorang mahasiswa Universitas Islam Raden Fatah. Gadis ini malah tidak setuju jika skripsi dihapuskan sebagai syarat untuk lulus sebagai seorang sarjana.

BACA JUGA:Cocok Ide Jualan! Cireng Makanan Sejuta Umat, Begini Pembuatannya

Bukan tanpa Alasan, namun menurut wanita ini. Skripsi tersebut merupakan bukti atau gambaran bahwa seseorang pernah berjuang, pernah melakukan penelitian dan membaca banyak referensi untuk menyempurnakan hasil karya ilmiah terakhir.

BACA JUGA:MERINDING! 4 Suku Paling Ditakuti, Konon Katanya Memiliki Ilmu Magis yang Sakti

"Skripsi itu kan adalah sebuah karya ilmiah mahasiswa, jika memang skripsinya berkualitas tak banyak yang dimanfaatkan dan dijadikan referensi juga. Saya berharap skripsi masih menjadi syarat seseorang menempuh gelar sarjana," ujarnya.

BACA JUGA:Sering Bermimpi Sukses? Siap Siap 2 Shio Ini Segera Mendapatkan Kesuksesan

Namun seorang Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Prabumulih (Unpra), Ajabar SPd MM, saat dimintai komentarnya mengenai statement menteri pendidikan, perihal skripsi yang tidak dijadikan syarat lulus kuliah, dia mengaku akan menuruti saja kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah.

BACA JUGA:3 Shio Pemalu, Shio Kambing Selalu Tidak Suka Keramain

"Kalau kita dari Universitas Prabumulih, akan mengikuti semua kebijakan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah pusat. karena skripsi tersebut lebih banyak pada teoritis, mungkin akan diganti dalam bentuk laporan lain sebagai pengganti yang lebih banyak melaporkan hasil praktek mahasiswa," ujarnya, Jumat 1 September 2023.

BACA JUGA:WOW! Hanya dengan Aplikasi Bisa Dapat Saldo DANA Gratis Tiap Hari, Buktikan Sekarang

Jejauh ini, pihaknya belum melakukan jejak pendapat kepada mahasiswa, karena masih libur. Namun dirinya menyadari hal ini beranjak pada penerapan kurikulum Merdeka. Sebagai kampus Merdeka tentu pihaknya harus mengikuti yang terbaik bagi mahasiswa.

BACA JUGA:BPJS Kesehatan Prabumulih Bentuk Tim Pencegahan Kecurangan Bersama Dinkes dan Organisasi Profesi

"Mungkin arahnya sama hanya saja, namanya saja yang berbeda. Jika sekarang namanya skripsi yang lebih pada teoritis, kemungkinan akan diganti dengan laporan lain yang lebih banyak praktik ke lapangan. Apapun itu, harapan kita semoga mahasiswa kita bisa lulus dengan nilai terbaik dan mampu diserap di dunia kerja," harapnya.(*)

Kategori :