Merdekakan masyarakat dari buta aksara Al Qur'an
PRABUMULIHPOS.DISWAY.ID - Dalam rangka menyemarakkan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 78 tahun, Yayasan sekolah Al-Qur'an Alfatih Prabumulih, melaunching Program Sekolah Duafa bagi murid dari keluarga kurang mampu, yatim piatu dan Duafa.
BACA JUGA:Attitude yang Baik Agar Disukai Oleh Orang Lain, Mamamu Mengajarkannya?
Pembina Yayan, Nunik Nosali MPd, saat dibincangi koran ini, mengatakan bahwa program ini diharapkan mampu menjadi solusi, untuk orang-orang yang berada dilingkungan keluarga kurang mampu, yang ingin tetap melanjutkan pendidikan khususnya baca Al-Qur'an.
BACA JUGA:Karhutla Mengancam, Imbau Warga Prabumulih Tak Buang Puntung Rokok Sembarang
"Program Sekolah Gratis Duafa ini berlaku bagi SD, SMP murid baru, pindahan atau putus sekolah. Hingga saat ini sudah ada sebanyak 19 orang dhuafa yang terdaftar. Bahkan Program ini yang di mulai Agustus 2023, insya Allah akan diberlakukan seterusnya," jelasnya.
BACA JUGA:Shio Ini Tak Bisa Miskin! Cuan Mengalir Secara Terus Menerus, Teman Bisnis Kalian Termasuk?
Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Prabumulih ini, juga mengharapkan program ini di dukung oleh pembiayaan Bantuan Operasional Sekolah dari KEMENDIKBUD RISTEK dan DINAS SOSIAL untuk mengayomi dan memberikan solusi untuk pendidikan keluarga kurang mampu.
BACA JUGA:PJ Wako Prabumulih Bisa dari Luar Usulan? Pimpinan DPRD Bilang Begini
"Karena Dimata undang undang, semua warga Indonesia berhak untuk mendapatkan pendidikan. Kita juga berharap untuk anak-anak yang putus sekolah, nyanyian kurang mampu bisa menyanyikan pendidikan yayasan Al-Qur'an Al Fatih," harapnya.
BACA JUGA:Tampil Rupawan! Motor Listrik Ola S1 X Murah Spesifikasinya Nyaris Setara Motor Listrik Mahal
Lebih jauh Nunik mengharapkan Yayasan Al Qur'an Al Fatih dapat menjadi mitra pemerintah ntuk memerdekakan semua rakyat Indonesia, dari buta ilmu pengerahuan, dari buta aksara Al Qur'an, dan mencetak Generasi Indonesia mandiri dan jaya yang religius.
BACA JUGA:Begini Tanggapan Akademisi Unpra Tentang Skripsi Yang Tidak Jadi Syarat Kelulusan
"Juga Memenuhi kurikulum Merdeka, sesuai dengan yang diamanatkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Tekhnologi,"tandasnya.(*)