BACA JUGA:Adat Budaya Tradisi Idangan Provinsi Sumatera Selatan, Ternyata Begini Asal Usulnya
Langkah strategis yang harus dilakukan untuk menekan tersebut yakni, dengan hemat pangan dengan tidak boros dan tidak malam bersisa. "Stop boros pangan artinya kita harus hemat pangan. Jangan makan tersisa, jangan makan dibuang, jangan makan terlalu banyak," imbaunya.
Disampaikannya, secara umum inflasi di Sumsel stabil. Namun disisi lain harga beras terus meningkat. Sehingga masyarakat diharapkan untuk makan secukupnya.
Disamping itu, diperlukan penunjang lain yang tidak hanya mengandalkan beras. Namun perlu alternatif lain yakni mengganti beras dengan bahan pokok lain.
BACA JUGA:Luar Biasa, Tradisi Adat Muji Benih di Sumsel Masih Lestari Tak Lekang Oleh Zaman
BACA JUGA:Waduh, Kualitas Udara di Palembang Paling Buruk di Indonesia
"Perlu membuat alternatif dengan mengganti beras ataupun berseling-seling dengan beras, bisa dari singkong, bisa dari jagung dan alternatif lain. Agar beras bisa stabil," tuturnya menyampaikan pemprov juga terus melakukan upaya Seperi melakukan operasi pasar murah untuk menekan kenaikan harga.
Selain itu lanjut Pj Gubernur Sumsel, pemanfaatan perkarangan juga terus digalakkan. "Dan juga kita menanam di pekarangan kita, agar kita tidak bergantung dengan pasukan yang ada di pasar," tukasnya.(*)