Tanam Jagung Pakan Antisipasi Lonjakan Harga, Pj Wako dan Forkompinda Nugal di Lahan Milik Pemkot Prabumulih
PRABUMULIHPOS.DISWAY.ID - Lahan milik Pemerintah Kota (Pemkot), seluas 10 hektar di belakang kantor Pemkot dimanfaatkan dengan ditanam jagung dan cabai.
Pemanfaatan lahan dengan menanam jagung dan cabai tersebut dilakukan oleh Pj Walikota Prabumulih bersama unsur Forkompinda, Rabu 27 Februari 2024.
Bahkan dari pantauan, Pj Walikota dan Forkompinda menanam jagung dengan cara tradisional yakni nugal.
Penanaman tersebut dilakukan di Lahan 10 hektar. Yakni 5 hektare ditanam jagung dan 5 hektare ditanam cabai.
BACA JUGA:Cegah Korupsi di Lingkungan Pegawai Pemkot Prabumulih, BKPSDM Gelar Diklat Anti Korupsi
Nah, upaya memanfaatkan lahan kosong ini dilakukan setiap tahun.
Dimana pemanfaatan lahan kosong dengan tanaman pangan dan holtikultura untuk mengantisipasi kenaikan harga inflasi supaya harga tak melonjak dan memberatkan masyarakat.
"Kita melakukan penanaman jagung pakan ternak dan jagung batik, salah satu upaya pola kita mengantisipasi penekanan harga bahan pokok untuk kedepannya," kata Elman.
Masih kata Elman, jagung yang baru ditanam, menjadi kewenangan Dinas Pertanian bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Kelompok Wanita Tani (KWT).
BACA JUGA:Warga Majasari Prabumulih Perbaiki Jembatan Amblas, Ini Sumber Dananya
"Karena terjadinya kenaikan harga disebabkan beberapa penyebab diantaranya karena pakan yang tinggi.
Jadi kita berupaya menanam jagung untuk pakan yang dimaksudkan agar pakan ternak murah sehingga yang dijual seperti daging dan telur juga akan murah," bebernya.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Kota Nanas itu menuturkan, untuk penurunan inflasi dan juga dilakukan pasar murah semaksimal mungkin bahan pokok seperti telur, cabai, bawang merah bawang putih, minyak goreng dan daging.
Adapun kelompok Wanita Tani (KWT) yang tergabung dalam program P2L (Pekarangan Pangan Lestari).