PRABUMULIHPOS.DISWAY.ID – Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Prabumulih mengadakan pertemuan rutin di SMPN 8 Prabumulih pada Selasa, 3 September 2024.
Pertemuan ini bertujuan untuk membahas advokasi pemulihan pembelajaran melalui penguatan survei literasi dan numerasi.
Acara ini dihadiri oleh pengurus MKKS SMP serta para guru atau perwakilan sekolah untuk mendalami topik pemulihan pembelajaran.
Acara tersebut dibuka oleh Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Prabumulih, Agus Apriatno, SSi.
BACA JUGA:Gladi ANBK 2024, Memastikan Kesiapan Siswa dan Fasilitas di SMPN 11 Prabumulih
BACA JUGA:34 Sekolah Ramaikan O2SN Kecamatan Prabumulih Timur, Ini Nama Pemenang dan Asal Sekolahnya
Dalam sambutannya, Agus memberikan penghargaan tinggi kepada MKKS atas upaya mereka dalam memfasilitasi pelatihan kepada kepala sekolah, yang diharapkan dapat diimplementasikan secara luas.
"Sesuai dengan tujuan kegiatan ini, kita berharap ada peningkatan dalam literasi dan numerasi di Kota Prabumulih, dan kualitasnya terus meningkat di masa mendatang," kata Agus.
Agus juga menyebutkan bahwa hasil survei literasi dan numerasi di Kota Prabumulih sudah menunjukkan kemajuan yang baik, sebagaimana tercermin dari rapor pendidikan yang rata-rata tinggi.
Namun, ada beberapa aspek yang perlu dievaluasi untuk perbaikan, terutama dalam penerapan metode pembelajaran di sekolah.
BACA JUGA:34 Sekolah Ramaikan O2SN Kecamatan Prabumulih Timur, Ini Nama Pemenang dan Asal Sekolahnya
BACA JUGA:Alhamdulillah....TK Buah Hati Miliki Gedung Baru, Alumninya Fasih Ayat Pendek
Ketua MKKS SMP Kota Prabumulih, Hi Idawati, SPd, MSi, menambahkan bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah meluncurkan berbagai kebijakan untuk pemulihan pembelajaran, termasuk program penguatan literasi dan numerasi yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal PAUD Dikdasmen.
"Sebagai bagian dari implementasi program tersebut, MKKS Kota Prabumulih menyelenggarakan kegiatan Advokasi Pemulihan Pembelajaran untuk memperkuat literasi dan numerasi," ujar Idawati.
Menurut Idawati, pemulihan pembelajaran adalah prioritas utama, dan penguatan literasi serta numerasi adalah kunci untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan pendidikan di masa depan.