“Kami meminta pengertian dari masyarakat mengenai keputusan ini,” tegas Elman, dengan harapan agar masyarakat bisa menerima kondisi yang ada.
BACA JUGA:Sukses Seleksi Administrasi, Pelamar CPNS Prabumulih Bersiap untuk Tahap Selanjutnya
BACA JUGA:Polres Prabumulih Tindak Tegas Balap Liar, 17 Kendaraan Diamankan
Elman juga menekankan pentingnya pelaksanaan kegiatan meski tanpa hiburan. Rapat paripurna di DPRD, contohnya, menjadi bentuk penghormatan terhadap sejarah dan perjalanan Kota Prabumulih selama 23 tahun.
Sementara itu, jalan santai dan senam bersama tidak hanya bertujuan untuk kesehatan, tetapi juga menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
Kegiatan tablig akbar juga diharapkan dapat memperkuat spiritualitas masyarakat.
“Tablig akbar menjadi kesempatan untuk introspeksi dan memperkuat iman. Di tengah ketegangan politik menjelang Pilkada, kita perlu tetap berpegang pada nilai-nilai agama dan menjaga kerukunan,” ungkapnya.
BACA JUGA:Kapolres Prabumulih AKBP Endro Aribowo Ingatkan Walpri Jaga Marwah Polri
BACA JUGA:Sidang TP-TGR, Upaya Pemulihan Keuangan Daerah di Prabumulih
Keputusan Pj Walikota untuk tidak menyelenggarakan hiburan dalam HUT Kota Prabumulih kali ini mendapatkan berbagai tanggapan dari masyarakat.
Sebagian mendukung, namun ada pula yang merasa bahwa hiburan seharusnya tetap ada sebagai bagian dari tradisi tahunan.
Iwan, salah satu warga yang mendukung keputusan tersebut, mengatakan bahwa menjaga ketenangan kota lebih penting daripada mengadakan hiburan besar.
“Kami mendukung keputusan ini, terutama untuk menjaga ketenteraman menjelang Pilkada,” ujarnya.
BACA JUGA:Sukses Seleksi Administrasi, Pelamar CPNS Prabumulih Bersiap untuk Tahap Selanjutnya
BACA JUGA:Kota Prabumulih Raih Penghargaan Bergengsi, Prestasi di Tengah Pelayanan Masyarakat
Di sisi lain, Saputra, warga lainnya, merasa kecewa dengan keputusan ini. Ia berpendapat bahwa HUT Kota Prabumulih yang dirayakan setahun sekali adalah momen yang sangat dinantikan oleh masyarakat.