PHR Regional 1 Raih Penghargaan Gold di CSR & PDB Award 2025 Lewat Program Gema Magenta

Kamis 02-10-2025,19:49 WIB
Reporter : Erna
Editor : Ros Diana

 

JAKARTA, PRABUMULIHPOS.CO – Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional 1 kembali menunjukkan prestasinya di tingkat nasional.

 

Dalam ajang CSR & Pengembangan Desa Berkelanjutan (PDB) Award 2025, PHR Regional 1 berhasil meraih penghargaan Gold berkat keberhasilan program Gema Magenta (Gerakan Masyarakat Mandiri, Generasi Lestari) yang diterapkan di wilayah kerja PHE Ogan Komering.

Penghargaan ini diberikan pada malam penganugerahan yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (30/9).

Program Gema Magenta menekankan pemberdayaan masyarakat desa dan dinilai efektif sebagai solusi berbagai persoalan sosial. Program ini melibatkan warga lokal, kelompok rentan, pemerintah desa, serta lembaga terkait.

BACA JUGA:Pertama di Indonesia! Program Kompetisi Antar UMKM oleh Shopee Bertajuk ‘Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas’

BACA JUGA:Ikut Kebutuhan Konsumen, Gunakan Qris BRI Permudah Transaksi

Di Desa Makartitama, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan, program ini mencakup berbagai kegiatan inovatif, mulai dari budidaya maggot berbasis sampah organik hingga pemanfaatan produk turunannya. Maggot yang diolah menjadi pellet dan pupuk cair kini menjadi sumber pendapatan baru bagi warga setempat.

Selain itu, program juga mengembangkan wisata embung desa, budidaya ikan air tawar, serta pengolahan produk olahan ikan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Masyarakat juga dilibatkan dalam pembuatan produk turunan sayuran dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA), mulai dari keripik sehat hingga jamu tradisional.

Program ini juga mendukung penurunan stunting, dengan memanfaatkan pangan lokal sebagai bahan dasar Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Iwan Ridwan Faizal, Manager Community Involvement and Development (CID) PHR Regional 1 Sumatra, menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah hasil kerja sama semua pihak.

“Gema magenta menunjukkan bahwa inovasi sosial bisa lahir dari desa. Keberhasilan ini adalah hasil kolaborasi antara perusahaan, masyarakat, dan pemangku kepentingan. Kami bangga menghadirkan program yang memberdayakan sekaligus memberikan dampak langsung pada kualitas hidup warga,” jelasnya.

BACA JUGA:Jadi Bagian Penting Transformasi, Ini Strategi BRI Pertahankan Kualitas Portofolio Melalui Penguatan Manajemen

BACA JUGA:Jadi Bagian Penting Transformasi, Ini Strategi BRI Pertahankan Kualitas Portofolio Melalui Penguatan Manajemen

Penghargaan ini diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF). Hadir dalam acara tersebut sejumlah pejabat, termasuk Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Desa Yandri Susanto, Wamendes PDT Ahmad Riza Patria, serta pejabat tinggi Kemendes PDTT.

Keberhasilan Gema Magenta menjadi bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari desa. PHR Regional 1 menekankan bahwa desa memiliki peran penting dalam mewujudkan kemandirian dan keberlanjutan bangsa.

“Ketika potensi lokal diberdayakan, perubahan bukan lagi sekadar mimpi. Ia bisa dirasakan, diwariskan, dan dikembangkan bersama,” ujar PHR melalui program ini.

Sebelumnya, PT Pertamina EP (PEP) juga meraih dua penghargaan di Join Convention Semarang (JCS) 2025, yakni People’s Choice Innovation Award dan Favorite Innovations Award.

Penghargaan ini diberikan atas terobosan teknologi bertajuk: “Boosting Oil Production by 1,114 BOPD and Unlocking 3.3 MMSTB Reserves: Optimizing Map Clusterization with the Antelope Method in Limau Field.”

Metode Antelope, yang dikembangkan tim PEP, merupakan pendekatan inovatif untuk memaksimalkan produksi Ultra Low Quality Reservoir (Ultra LQR) dengan permeabilitas di bawah 5 mD, tantangan klasik di sektor migas. Teknik ini memanfaatkan pemetaan zona rekahan alami secara presisi untuk mengarahkan hydraulic fracturing secara tepat sasaran.

BACA JUGA:Bantu Warga Pelosok, BRILink Kian Menjamur Bertransaksi Online Sembari Beli Pulsa

BACA JUGA:Tanggap Bencana Gempa Poso, BRI Peduli Salurkan Bantuan Bagi Korban Terdampak

Hasilnya, produksi minyak yang semula sekitar 30 BOPD meningkat drastis menjadi 1.114 BOPD, sekaligus membuka cadangan baru sebesar 3,3 juta barel (MMSTB) di Wilayah Kerja Limau Field.

“Inovasi ini membuktikan bahwa teknologi adalah kunci dalam menjaga keberlanjutan energi nasional,” ujar Djudjuwanto, General Manager Zona 4 PEP. Ia juga memberikan apresiasi tinggi kepada tim Subsurface Development & Application (SSDA 2) Zona 4 atas dedikasi dan prestasinya.

Keberhasilan ini juga mendapat pengakuan dari Sri Andaryani, Kepala Divisi Optimalisasi Cadangan SKK Migas, yang menilai pencapaian PEP sebagai milestone penting dalam pengembangan reservoir berkualitas rendah, yang kelak akan menjadi tulang punggung sektor hulu migas nasional.

 

 

Kategori :