PRABUMULIHPOS.CO - Persaingan di pasar smartphone kelas menengah memang tidak pernah surut. Samsung pun memahami betul bagaimana menjaga posisinya di tengah gempuran merek baru.
Kehadiran Samsung Galaxy A55 menjadi contoh nyata bahwa kepercayaan dan pengalaman pengguna masih menjadi faktor utama dalam menentukan arah pasar.
Ketika banyak produsen lain berlomba menghadirkan spesifikasi menggiurkan, Samsung justru unggul karena konsistensinya dan loyalitas konsumen yang sudah terbangun kuat.
Fenomena ini membuktikan bahwa keputusan pembeli di Indonesia tidak hanya ditentukan oleh performa atau angka di atas kertas, tetapi juga oleh kedekatan emosional serta reputasi merek itu sendiri.
BACA JUGA:Infinix Note 60 Pro 5G Hadir di Indonesia, Tawarkan Performa Gahar dan Layar 144Hz
BACA JUGA:iPad Pro vs Galaxy Tab S Series, Siapa yang Lebih Layak Gantikan Laptop?
Desain Premium, Tapi Bukan Tanpa Kekurangan
Dari sisi teknis, Galaxy A55 memang tidak menawarkan sesuatu yang benar-benar revolusioner.
Dalam paket penjualannya, pengguna hanya akan menemukan perangkat tanpa adaptor daya, pelindung layar, maupun casing tambahan — hal yang sempat menuai kritik.
Selain itu, bezel layar yang tergolong tebal dianggap tidak sebanding dengan reputasi Samsung sebagai raja panel layar.
Dalam pengujian performa, suhu perangkat bisa mencapai 46°C saat digunakan bermain gim berat, sedikit lebih tinggi dibandingkan beberapa pesaing di kelasnya.
BACA JUGA:Tantang iPad mini, Xiaomi Pad Mini Hadir dengan Layar 165Hz dan Chipset Dimensity 9400+
BACA JUGA:iPhone 17 Pro Max 2025 Hadir dengan Warna Baru yang Lebih Mewah dan Futuristik
Namun demikian, kelemahan tersebut tidak mengurangi minat pasar. Dengan dukungan RAM 8GB dan penyimpanan internal 256GB, Galaxy A55 tetap menawarkan performa stabil untuk aktivitas harian, multitasking, hingga hiburan.
Banyak pengguna justru menganggap ponsel ini sebagai pilihan paling aman dan tahan lama.