Mereka tidak hanya menawarkan hardware canggih, tetapi juga memaksimalkannya melalui teknologi komputasi pintar.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan: Apakah Samsung terlalu nyaman dengan posisinya saat ini, atau sedang menyiapkan strategi jangka panjang? Perubahan chipset di masa depan mungkin menjadi petunjuk arah perusahaan.
Bagi konsumen yang berharap setiap generasi membawa inovasi kamera signifikan, kabar ini tentu mengecewakan. Namun, inovasi tidak selalu harus berupa hardware baru. Samsung bisa saja menyiapkan perubahan mendasar, misalnya desain radikal yang tengah ramai diperbincangkan.
Industri smartphone saat ini sedang mengalami transformasi besar. Dengan hadirnya iPhone lipat yang akan datang, Samsung kemungkinan memfokuskan sumber daya pada segmen strategis.
Fokus mereka mungkin tetap mempertahankan dominasi di pasar ponsel lipat sambil memperbarui lini flagship secara bertahap.
Pertanyaannya: Berapa lama strategi konservatif ini dapat bertahan? Persaingan semakin ketat, dan Samsung tidak bisa terus hanya mengandalkan pengolahan software. Konsumen semakin kritis, dan permintaan akan hardware berkualitas tinggi terus meningkat.
Meski prediksi ini terdengar kurang menggembirakan, penting diingat bahwa ini baru perkiraan berdasarkan tren saat ini. Dalam dua tahun mendatang, segalanya bisa berubah, dan Samsung bisa saja menghadirkan kejutan tak terduga.
Jika prediksi ini terbukti, Galaxy S27 Ultra akan menjadi bukti bahwa Samsung memilih jalur aman dalam inovasi kamera—keputusan yang cukup berisiko di era ketika setiap produsen berupaya memberikan yang terbaik bagi penggunanya.