SMANTI Prabumulih Tundukkan TILAS BOIS, Lolos ke Big Eight Honda DBL 2025

PALEMBANG, PRABUMULIHPOS.CO – Suasana di GOR Dempo, Jakabaring Sport City, memanas saat tim basket putri SMAN 3 Prabumulih (SMANTI) berhasil mengamankan tiket menuju babak Big Eight Honda DBL with Kopi Good Day 2025 South Sumatera Series.

Dalam pertandingan yang digelar Sabtu (13/9/2025), SMANTI menunjukkan dominasi sejak awal dan sukses menundukkan tim putri SMAN 13 Palembang (TILAS BOIS) dengan skor telak 18-6.

Permainan solid dan kerja sama tim yang padu membuat SMANTI unggul jauh. Bola mengalir mulus dari tangan ke tangan, dan hampir seluruh pemain turut mencatatkan angka. Hafza Naurah dan Keyla Velyn Nandita tampil menonjol dengan sumbangan masing-masing 4 dan 3 poin, sementara lima pemain lainnya juga turut menyumbang poin melalui kontribusi masing-masing dua angka.

Meski hasil akhir memuaskan, pelatih SMANTI, Lega Putri Melati, mengungkapkan bahwa penyelesaian akhir timnya masih perlu evaluasi.

“Kami memang banyak melakukan shooting, tapi konversinya ke poin belum maksimal,” jelasnya. Ia juga menyoroti perlunya peningkatan koordinasi pertahanan dan kekompakan tim menjelang laga selanjutnya.

BACA JUGA:Panen Jagung Kuartal III di Prabumulih: Target 24 Ton dari 6 Hektare Lahan

BACA JUGA:Dukung Gizi Anak, PKK Prabumulih Pantau Program Makan Bergizi Gratis

Turnover yang cukup banyak juga menjadi catatan penting. Namun, Keyla tetap optimis.

“Kami harus lebih santai dan menikmati permainan. Nggak boleh tegang,” ujarnya dengan semangat.

Di sisi tribun, semangat para pendukung SMANTI, yang dikenal sebagai W3FOSTA, sangat terasa. Sorak-sorai, tabuhan drum, dan chant kompak mereka menciptakan atmosfer meriah seperti konser.

“SMANTI! Gaspol! Gaspol!” teriak seorang suporter yang mampu membakar semangat tim sekaligus memberi tekanan mental pada lawan.

BACA JUGA:Ribuan Warga Prabumulih Ramaikan Bhayangkara Adventure Offroad 2025

BACA JUGA:Wali Kota Prabumulih Tingkatkan Insentif Satlinmas, Tekankan Peran Strategis di Masyarakat

Sementara itu, kesedihan menyelimuti kubu TILAS BOIS. Setelah peluit akhir berbunyi, beberapa pemain tak mampu menahan air mata. Langkah mereka di kompetisi harus terhenti, menyusul kegagalan tim putra mereka sebelumnya.

Sumber: