Dana Transfer Turun, Pemkot Prabumulih Didesak Benahi Sumber PAD

PRABUMULIH, PRABUMULIHPOS.CO – Berkurangnya dana transfer dari pemerintah pusat menjadi peringatan bagi Pemerintah Kota Prabumulih untuk segera melakukan pembenahan internal.

Dalam Rapat Paripurna penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap RAPBD 2026, DPRD kembali menekankan pentingnya upaya serius Pemkot dalam memaksimalkan seluruh potensi pendapatan asli daerah (PAD).

Para fraksi menilai kondisi fiskal saat ini bukan sekadar tantangan, tetapi juga kesempatan bagi pemerintah kota untuk memperkuat kemandirian melalui pengelolaan potensi lokal yang selama ini belum dioptimalkan.

Juru Bicara Fraksi Golkar, Dra. Hj. Herawati M.Kes, menegaskan masih ada banyak peluang pendapatan yang belum dikelola secara efektif.

BACA JUGA:Ambulans Desa Hadir, Warga Prabumulih Kini Lebih Mudah Akses Layanan Kesehatan

BACA JUGA:Kebakaran di Prabumulih, Rumah Warga Hangus Diduga Akibat Pengasapan Kandang Kambing

“Penurunan dana transfer harus menjadi pemicu bagi pemerintah kota untuk berubah. Banyak sektor bisa dimaksimalkan jika ditangani dengan perencanaan yang matang,” ujarnya.

Golkar menyoroti sektor jasa, retribusi, serta pemanfaatan aset daerah sebagai sumber yang berpotensi besar meningkatkan PAD jika dikelola dengan pendekatan yang lebih modern. Fraksi ini juga mendorong lahirnya kebijakan inovatif agar ketergantungan terhadap dana pusat bisa dikurangi.

Sementara itu, Fraksi Gerindra melalui juru bicaranya, Ade Irama SH MH, mengingatkan agar Pemkot tidak pasif menghadapi kondisi fiskal yang menurun.

“Semua potensi yang ada harus digali. Masih banyak peluang dari sektor jasa, industri rumahan, hingga ekonomi masyarakat,” tegasnya.

BACA JUGA:Walikota Prabumulih Tegaskan OPD Harus Kerja Ikhlas untuk Pelayanan Maksimal

BACA JUGA:BRI Kembali Raih Predikat “Sangat Terpercaya” di Indonesia Trusted Companies 2025

Menurut Gerindra, regulasi yang mendukung investasi serta program pemberdayaan pelaku usaha lokal dapat menjadi motor munculnya sumber PAD baru.

Fraksi Demokrat, melalui juru bicara Anisa Media, menyoroti persoalan sektor parkir yang dinilai sebagai sumber pendapatan yang belum dimanfaatkan secara maksimal.

Sumber: