Ramai Polemik Royalti Lagu, Persebaya Gratiskan Song For Pride untuk Tempat Usaha
Ramai Polemik Royalti Lagu, Persebaya Gratiskan Song For Pride untuk Tempat Usaha--ist
Kemenangan itu berbuah tragedi kematian 135 suporter Arema yang menonton stadion. Tak ingin pesta pora di atas tragedi itu, Dika memilih meluapkan kebanggaannya pada Persebaya dengan menghibahkan hak cipta Song For Pride.
”Ini sebagai bentuk terima kasih dan apresiasi kepada para pemain, ofisial, dan manajemen. Mereka menunjukkan
bagaimana menjadi pahlawan sejati. Berjuang tak kenal takut di kandang Arema,” terang Dika kala itu.
”Saya juga memberikan kuasa penuh kepada Persebaya untuk mengambil langkah hukum bila ada pihak lain yang mengomersialkan lagu ini,” lanjut Dika.
Lagu Song for Pride merupakan anthem Persebaya. Lagu itu diciptakan Dika pada 2016 akhir. Sebagai ekspresi kecintaan kepada klub kebanggaannya, Persebaya.
Sejak kembalinya Persebaya ke kompetisi resmi pada 2017, lagu itu selalu dinyanyikan di Stadion Gelora Bung Tomo. Baik sebelum maupun sesudah pertandingan. Bahkan, saat Persebaya bermain di luar kandang. Sesudah laga, para pemain menghampiri tribun Bonek dan menyanyikan Song for Pride bersama-sama.
BACA JUGA:Sabrina BRI, Bantu Nasabah Mendapatkan Informasi dan Layanan Perbankan Secara Cepat dan Mudah
Dika sudah diakui negara sebagai pencipta resmi lagu itu. Ia telah mengantongi sertifikat hak cipta dari Kementerian Hukum dan HAM pada September lalu. Artinya, secara legal ia memiliki hak penuh dan kuasa terhadap ciptaannya tersebut.
Lagu "Song For Pride" bukan hanya sekedar musik, tetapi juga merupakan simbol dari kebanggaan dan solidaritas. Melalui lagu itu, Persebaya ingin menyampaikan pesan positif dan membangkitkan semangat di antara Bonek dan masyarakat Surabaya.(*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


