Kompas Lestari: Dari Sampah Desa Makartitama Menuju Desa Hijau dan Mandiri
Kompas Lestari: Dari Sampah Desa Makartitama Menuju Desa Hijau dan Mandiri--Foto: Prabupos
Dari sisi perusahaan, Karyanto menekankan bahwa keberhasilan ini mencerminkan komitmen PHE Ogan Komering dalam Creating Shared Value (CSV) dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, termasuk pekerjaan layak, pembangunan desa berkelanjutan, konsumsi bertanggung jawab, dan aksi iklim.
Program ini menunjukkan bahwa pendekatan partisipatif dan inovatif bisa menghadirkan manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
BACA JUGA:Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas: Dua Episode Penuh Ketegangan, Eliminasi, dan Cerita Inspiratif
Iwan Ridwan Faizal, Manager CID PHR Regional 1, menambahkan bahwa perusahaan terus menghadirkan program inovatif bagi masyarakat dan lingkungan, dengan harapan model ini bisa direplikasi di lokasi lain untuk meningkatkan pengelolaan sampah organik yang bernilai ekonomi.
Sementara itu, Pjs Field Manager PHE Ogan Komering, Juli Karyanto, menekankan bahwa program ini menumbuhkan kesadaran dan kemandirian warga. “Ketika masyarakat berdaya, keberlanjutan tumbuh dari akar,” katanya.
Melalui sinergi dan inovasi, Kompas Lestari membuktikan bahwa limbah dapat menjadi sumber kesejahteraan, dan desa dapat menjadi pusat peradaban hijau berkelanjutan. Dari tangan warga Makartitama lahir inspirasi bahwa masa depan hijau bisa dimulai dari hal sederhana, tetapi berdampak besar.
PT Pertamina EP (PEP) Zona 4, PHE Ogan Komering, dan PHE Raja Tempirai adalah anak perusahaan Pertamina yang bergerak di sektor hulu migas di bawah PT Pertamina Hulu Energi.
Zona 4 mengoperasikan tujuh wilayah kerja, mencakup 258 desa, 45 kecamatan, dan 12 kota/kabupaten, termasuk Prabumulih, Palembang, Muara Enim, PALI, Lahat, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu, dan Musi Rawas Utara.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


