GIB Keripik dari olahan pisang atau ubi sudah lumrah dan banyak dijumpai di tempat penjualan keripik Namun ada yang berbeda dan unik dari keripik hasil produksi Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga UP2K Gunung Ibul Barat GIB Kecamatan Prabumulih Timur milik Emilia Warga RW 3 Jalan Pakjo ini berhasil membuat keripik usus dari bahan olahan buah pepaya yang dijual seharga Rp 10 ribu per kemasan Perempuan 39 tahun ini membuat olahan keripik dengan bahan pepaya hasil tanaman di kebun sendiri Di kebun banyak sayur pisang termasuk ada juga pepaya kata Emilia yang juga merupakan ketua KWT Kencana Pakjo ini Menariknya ide awal pembuatan keripik pepaya saat Corona melanda Kota Prabumulih 2020 lalu Dimana ketika itu untuk beraktivitas dan berkerumun harus dibatasi Baru mulai pas Corona tahun kemarin Karena tidak ada pekerjaan kan di rumah saja jadi bingung selain bercocok tanam Terus terfikir buat keripik dari papaya untuk konsumsi sendiri ujar Emilia saat ditanya awal mula ide membuat keripik pepaya Sejak saat itulah lanjut dia pembuatan keripik usus dari pepaya terus dilakukan Hingga akhirnya dirinya mencoba memberanikan diri menyajikan keripiknya tersebut saat pertemuan Kelompok Wanita Tani Waktu disajikan dibilang oh ini enak Akhirnya berani buat agak banyak ucapnya Puncaknya ungkap Emilia rasa percaya diri dalam mempromosikan keripik usus saat adanya persemian posyandu di Kelurahan GIB Ketika itu keripik disajikan kepada tamu tak terkecuali Wali Kota Ir H Ridho Yahya MM Pak wako nyicip dan enak terus rasanya pas Sejak itukah resepnya dak kita ubah lagi sampai sekarang ungkapnya Untuk proses awal sebelum seperti saat ini Emilia mengaku setidaknya 3 kali melakukan uji coba sampai benar benar menemukan resep yang pas Pertama agak keras pakai tepung beras santan Coba lagi resep ke tiga pas sampai sekarang resepnya itu tuturnya mengatakan untuk proses awal pepaya diparut kemudian dijemur 2 3 hari tergantung cuaca bari akhirnya diberi bumbu dan digoreng Saat ini selain membuat keripik pisang Emilia juga memproduksi 5 kg pepaya yang biasanya habis dalam waktu 1 minggu Yang buat kita masih sendiri bersama keluarga jadi lama Sekarang buat 5 kg kates seminggu Tapi kalau lagi banyak pesanan kita cari tambahan kates dari luar jelasnya mengatakan keripik usus dari pepaya tersebut tak memakai MSG atau pengawet dan penyedap rasa Kebetulan kita tidak bisa makan yang ada penyedapnya jadi semua bahan alami dan ini vegetarian yang membuat kita tertarik membuatnya ucapnya melanjutkan Sementara untuk pemasaran saat ini Emilia masih memanfaatkan media sosial Bahkan sudah banyak menerima pesanan dari sejumlah dinas yang ada di lingkungan Pemkot Bisa pesan online Alhamdulillah dari dinas dinas sekarang banyak untuk oleh oleh Tapi kalau masuk minimarket belum masih urus IRT tukasnya Lurah Kelurahan Gunung Ibul Barat Joko Arif menuturkan ada banyak kue produksi yang dihasilkan oleh warganya termasuk keripik usus dari pepaya Masyarakat kami terus berinovasi untuk kue kue seperti keripik Itu bahannya dari kebun sendiri Jadi memang membantu usaha ekonomi masyarakat Selain keripik ada juga usaha roti Alhamdulillah roti itu sekarang sudah jadi langganan ibu Wawako dan sering pesan dalam jumlah banyak tukasnya 08

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: