RS Rujukan Covid-19 Penuh

RS Rujukan Covid-19 Penuh

JAKARTA Kasus COVID 19 dalam tiga pekan terakhir sangat tinggi Dampaknya rumah sakit RS rujukan di Ibu Kota Jakarta dan beberapa daerah penuh dan tak bisa menampung pasien Solusi untuk menekan dan memutus mata rantai penyebaran COVID 19 adalah dengan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar PSBB secarat ketat Hal ini diungkapkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia IDI DKI Jakarta Slamet Budiarto Dijelaskannya selain RS rujukan COVID 19 penuh jumlah tenaga medis juga makin berkurang dengan banyaknya yang gugur Jumlah pasien tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis Jadi lonjakan kasus COVID 19 dikhawatirkan merugikan tenaga medis apabila PSBB tidak diperketat Sekarang kan pasien full semua di RS rujukan jadi kalau ini berlangsung lama capek tenaga medis katanya dalam keterangannya Minggu 6 12 Dikatakannya PSBB diperketat dinilai mampu menurunkan tingkat infeksi COVID 19 yang berpengaruh terhadap kerja tenaga medis Apalagi kalau misal tenaga medis ketularan kan harus off harus karantina PSBB diperketat lagi ini efektif menurunkan infeksi ucap Slamet Sementara anggota Divisi Advokasi dan Hubungan Eksternal Tim Mitigasi PB IDI Eka Mulyana mengatakan hingga saat ini sebanyak 342 petugas medis gugur dalam tugas akibat terinfeksi COVID 19 Dia merinci sebanyak 192 dokter 14 dokter gigi dan 136 perawat telah gugur Hingga 5 Desember 2020 sebanyak 342 petugas medis meninggal dunia ujarnya Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 101 dokter umum empat guru besar dan 89 dokter spesialis tujuh guru besar serta dua residen yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI wilayah provinsi dan 85 IDI cabang Kota Kabupaten Untuk itu dia meminta agar masyarakat tertib menjalankan protokol kesehatan Sebab COVID 19 bukanlah hoaks atau hasil konspirasi COVID 19 adalah nyata dan telah memakan nyawa banyak orang dalam waktu yang cepat Kami berharap jangan mengorbankan keselamatan orang lain dengan ketidakpercayaan tersebut Tingginya lonjakan pasien Covid 19 serta angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan menjadi peringatan kepada kita semua untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan 3M jelas dia Ditambahkan Anggota Tim Pedoman dan Protokol Tim Mitigasi PB IDI Weny Rinawati para tenaga medis juga diingatkan tidak menurunkan kualitas APD yang dikenakan Saat ini standar level APD yang wajib dikenakan oleh para tenaga kesehatan adalah level tertinggi sesuai dengan risiko tempat melakukan pelayanan Kami juga berharap agar pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan juga menyediakan APD yang layak bagi para tenaga kesehatan ujar Weny Sementara itu bagi para tenaga kesehatan yang berpraktek secara pribadi sebaiknya tetap menggunakan APD level sesuai potensi risiko dalam menangani pasien Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia PPNI Harif Fadhilah menjelaskan bahwa sekitar 75 persen perawat yang meninggal akibat Covid 19 umumnya bertugas di kamar rawat inap Kemungkinan perawat tertular dari pasien sebelum hasil swab mereka pasien keluar dari lab laboratorium atau Orang Tanpa Gejala OTG Kami menyadari bahwa para tenaga kesehatan dari berbagai divisi sudah kewalahan menangani lonjakan pasien COVID 19 dan hasil swab yang harus diperiksa katanya Dia pun berharap dukungan pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan untuk meningkatkan kualitas perlengkapan pemeriksaan kesehatan sehingga bisa diperoleh hasil yang lebih cepat untuk mengurangi angka penularan di fasilitas kesehatan termasuk pemeriksaan rutin untuk para tenaga kesehatan Terkait penuhnya jumlah RS rujukan Jubir Pemerintah untuk Covid 19 Wiku Adisasmito mengatakan Kementerian kesehatan telah merancang sejumlah skenario Dijelaskannya jika RS masih dapat menampung Namun jika terjadi kenaikan kasus 50 100 persen fasilitas kesehatan diharuskan menambah kapasitas ruang Termasuk mengonversi ruang perawatan umum menjadi ruang perawatan COVID 19 Bisa di dalam gedung atau lantai atau blok yang ada sehingga bisa menambah ruang rawat inap untuk COVID 19 jelas Wiku Jika terjadi kenaikan kasus lebih dari 100 persen faskes diminta mendirikan pelayanan tenda darurat di area perawatan pasien COVID 19 Atau mendirikan RS lapangan darurat untuk perawatan pasien COVID 19 Pembukaan RS lapangan darurat bekerja sama dengan BNPB dan TNI gw fin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: