Hanya Sapi Produktif dan Sehat Divaksin Anti PMK

Hanya Sapi Produktif dan Sehat Divaksin Anti PMK

//Stok 200 Vaksin Sapi

 

PRABUMULIH – Vaksinasi khusus sapi, mulai dilakukan petugas Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Distan) di Kota Nanas ini dalam rangka mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

 

Pantauan awak media, Sabtu (2/6/2022), vaksinasi sapi mulai dilakukan di Kelurahan Sungai Medang. Salah satunya, di Kandang Sapi Eko.

 

Plt Kadistan, Alfian SP menerangkan, kalau vaksinasi ini hanya diberikan kepada sapi produktif dan sehat saja. Sementara itu, sapi hamil, sakit, dijual, dikurbankan, dan lainnya tidak berikan vaksin.

 

“Apalagi, sekarang ini stok vaksin sapi ini terbatas hanya 200 viral. Sementara itu, populasi hewan ternak khususnya sapi dan kambing mencapai 1.900,” terangnya, akhir minggu ini.

 

Sejauh ini, kata dia, belum ditemukan PMK menyebar di Prabumulih. Tetapi, kalau gejala klinis ada saja. Tetapi, tetap perlu diwaspadai. “Kalau ada gejala klinis PMK, langsung dilakukan penanganan pemberian vitamin dan makanan bergizi serta lainnya,” jelasnya.

 

Harapannya, setelah divaksin ini sapi punya kekebalan atau imunitas terhadap PMK tengah marak dan menyebar sekarang ini. “Harapan kita, sapi kita tidak ada terkena PMK. Semuanya, sehat dan tetap produktif,” sebutnya.

 

Pelaksanaan vaksin PMK ini sendiri, pantauan awak media melibatkan pihak kelurahan. Lalu, Bhabinkamtibmas dan Babinsa, dan lainnya.

 

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Iswan Hadi SP menuturkan, kalau vaksin ini diperuntukan bagi 6 kecamatan.

 

“Setelah dibuka, 1 botol bagi 100 sapi. Hanya bisa digunakan hingga 6 jam, makanya harus cepat pelaksanan vaksin agar tidak mubazir. 1 sapi, hanya 2 ml saja Aftopor,” tukasnya.

 

Bebernya, pelaksanaan vaksin buat 100 viral sapi digunakan 30 sapi di Kelurahan Sungai Medang. Lalu, 26 sapi di Desa Muara Sungai, 24 sapi di Kelurahan Cambai. “Terakhir, 20 sapi di Kelurahan Gunung Ibul. Semoga sapi kita terhindar dari PMK, dan sejauh ini sapi mati karena PMK belum ada,” tutupnya. (03)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: