//Emak-emak Putar Otak Antara Kebutuhan dan Biaya Sekolah
PRABUMULIH - Sejak Idul Fitri, hingga menjelang Idul Adha
harga sejumlah bahan pokok di Pasar Inpres Kota Prabumulih makin mengalami kenaikan.
Bahkan sejumlah bahan pokok seperti cabai, tak kunjung turun harga. Dimana harga cabai (rawit)masih bertahan di Rp 120 ribu per kg, sementara cabai merah masih dijual harga Rp 100 ribu per kg.
"Kalau cabe ini dak turun lagi, biso biso naik lagi. Kami pedagang ini sudah jugo, sebab kalau mahal pembeli ngurangin beli," kata salah satu pedagang sayur mayur di Pasar Inpres akhir pekan lalu.
Selain cabai, harga bahan pokok yang juga menjalani kenaikan yakni bawang merah. “Sekarang sudah Rp60 ribu sekilo. Dulunya masih bisa Rp30 ribu/kg," ujar Ares.
Pria yang sudah puluhan tahun menjual bawang ini mengatakan, bawang bombay juga mengalami kenaikan di harga Rp22 ribu/kg dari sebelumnya hanya Rp20 ribu/kg. "Naik semua. Infonya karena banyak petani yang gagal panen," lanjutnya mengatakan saat ini pengunjung dan pembeli pasar makin sepi.
Berbanding terbalik dengan bawang merah dan bawang bombay, bawang putih justru turun harga. "Bawang putih turun sedikit. Dari harga Rp24 ribu/kg sekarang di harga Rp20 ribu/kg," tuturnya.
Kenaikan harga bahan pokok, membuat ibu rumah tangga pusing tujuh keliling. Emak-emak terpaksa putar otak mengatur keuangan. Belum lagi, biaya pengeluaran akan makin membengkak menjelang tahun ajaran baru ini.
"Belanjo seadonyo bae. Yang penting ado beras. Cabe bawang, sayuran lah mahal galo. Mano nak mikirke beli alat sekolah budak. Buku, sepatu tas nak beli. Yang lah kelas duo, nak daftar ulang, jadi nak bagi duet," tukas Jamila salah satu pengunjung pasar Inpres.(08)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News