Sebabkan Kemacetan, Imbau Penjemput Tak Menutup Akses Jalan

Sebabkan Kemacetan, Imbau Penjemput Tak Menutup Akses Jalan

Suasana para penjemput saat menunggu siswa di komplek SDN 1, SDN 8 dan SDN 31, akses jalan macet. Foto; Eka/pp--

PRABUMULIH - Sejak masuk tahun ajaran baru 2022-2023, kebijakan belajar tatap muka di Kota Prabumulih mulai berlangsung 100%.

Potensi keramaian di setiap sekolah kembali terjadi, dan hal ini juga akan mempengaruhi akses lalu lalang, perlintasan jalan khususnya sekolah yang di depan Jalan raya.

Seperti yang terjadi di depan kompleks SDN 1, SDN 8 dan SDN 31 Kota Prabumulih. Meski kehadiran para siswa di sekolah dan kegiatan pembelajaran berlangsung di sekolah, sangat dinanti, namun kemacetan kembali terjadi di jalan jendral Sudirman, depan komplek SDN 1 Prabumulih ini.

Keadaan yang sama juga terjadi di depan SDN 6 dan SDN 24 Prabumulih, setiap waktu pulang sekolah, mempengaruhi kemacetan jalan depan sekolah karena adanya penumpukan jumlah penjemput. Namun, karena sekolah ini masuk double shift, jadi tingkat keramaian tidak terlalu tinggi.

"Karena keterbatasan ruang kelas, jadi ada siswa yang harus masuk siang. Sehingga tingkat keramaian tidak terlalu tinggi. Dan kemacetan juga jarang terjadi didepan sekolah ini," ujar Kepala SDN 24 Prabumulih, Maimunah SPd.

Kondisi jalan yang sempit, ditambah dengan ramainya para orang tua atau siapapun yang menjemput siswa bersekolah di kompleks tersebut, parkir hingga menggunakan badan jalan, makin membuat kemacetan sepanjang waktu siswa pulang sekolah.

Keadaan ini membuat tidak nyaman para pengguna jalan, namun para keluarga yang menjemput juga merasa ingin memastikan keamanan anak anak didik yang menjadi tanggung jawab mereka.

"Setiap waktu pulang sekolah para penjemput siswa, parkir hingga ke badan jalan yang mengakibatkan kemacetan setiap kali jam pulang sekolah. Yang melintas jadi terganggu, Cuba ada petugas yang mengantur, mungkin tidak sepadat ini," keluh salah seorang pengguna jalan.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kota Prabumulih, Martodi HS SH MM saat dikonfirmasi koran ini, menuturkan Dirinya belum mengetahui kondisi tersebut. Jika memang sangat ramai dan mengakibatkan kemacetan jalan, pria ini menghimbau agar para orang tua yang menjemput, tidak parkir dan menumpuk pada badan jalan.

"Akses jalan tidak boleh ditutup, sebaiknya pihak sekolah memberikan tanda di jam-jam tertentu atau jika memang membutuhkan bantuan untuk mengantisipasi tingginya kemacetan, silakan koordinasi ke Dinas perhubungan untuk mencari solusi atas permasalahan yang dialami," ujarnya singkat.(05)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: