Khawatir Tak Lagi Meriah
Reporter:
Ros Diana|
Editor:
Ros Diana|
Kamis 20-10-2022,14:28 WIB
PEDAGANG : Salah satu pedagang merasakan berkah keuntungan berlipat saat kegiatan Karnaval HUT Kota Prabumulih ke - 21. Foto : Ros/prabupos.--
PRABUMULIH, PRABUMULIHPOS.CO.ID - Karnaval HUT Kota Prabumulih ke - 21 tahun 2022, merupakan karnaval terkahir masa jabatan Wali Kota Ir H Ridho Yahya MM dan Wawako H Andriansyah Fikri SH.
Nah, jelang akhir masa jabatan pemimpin saat ini. Banyak kekhawatiran masyarakat, kedepan pelayanan terhadap masyarakat hingga pelaksanaan kemeriahan HUT Kota tak semeriah ke pemimpinan Ridho - Fikri.
"Senang tapi sedih jugo rasonyo. Pak wali lah nak habis (jabatan,red). Jaman pak wali urusan mudah galo, karnaval meriah. Warga banyak terbantu, nak nemui pak wali jugo mudah," kata Rasidi warga yang dibincangi saat menonton kegiatan Karnaval HUT Kota, Rabu (19/10/2022).
Ia berharap, bila Ridho-Fikri tak lagi memimpin Kota Prabumulih. Agar kedepan Kota Prabumulih dipimpin, pemimpin yang seperti Ridho Yahya. "Masih pengen pak Ridho rasonyo," ucapnya.
Senada disampaikannya Sundari, warga Kelurahan Gunung Ibul ini berharap Prabumulih lebih baik lagi. "Sekarang Prabumulih lah bagus nian, walikotanyo lemak. Segalo urusan mudah, kalau karnaval meriah nian," tuturnya.
Wali Kota Prabumulih Ir H Ridho Yahya, diminta tanggapan terkait keresahan warga menyampaikan apa yang dilakukannya merupakan hal yang seharusnya dilakukan.
"Yang benarkan gini, mungkin kita memberikan persepsi mungkin 17 kabupaten kota mungkin belum. Sebenarnya hal yang bisa dan harus dilakukan," imbuhnya.
Dikatakan Ridho, hal yang memang dikhawatirkan masyarakat bila nantinya pemimpin tak peduli. "Yang dikhawatirkan nanti nemui pemimpinnya susah itu yang jadi persoalan, kemudian nanti kenapa sebenarnya kalau pemimpin harus meneyerap aspirasi masyarakat harusnya seperti kami," jelasnya.
dilanjutkannya, sejatinya seorang pemimpin atau kepala daerah merupakan pelayanan dari masyarakat. "Ya anak buahnya masyarakat karena masyarakat yang menjadikan dia (walikota). Saat ada musibah kita datang menghibur. Mungkin ini hal yang sederhana tapi terasa di masyarakat kehilangan," jelasnya yang diharapakan masyarakat adalah perhatian.
"Sebenarnya masyarakat bukan lain lain. Tapi perhatian jangan sampai wali kota ke depan, cempedak bawah bilik ada kendak baru datang baru baik," tukasnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: