Air Sungai Surut, Warga Jiwa Baru Bekarang Iwak

Air Sungai Surut, Warga Jiwa Baru Bekarang Iwak

Warga desa jiwa baru bekarang iwak di sungai --

Air Sungai Surut, Warga Jiwa Baru Bekarang Iwak

 
PRABUMULIHPOS.DISWAY.ID - Menangkap ikan dengan cara tradisional, dan dilakukan secara bersama - sama masih atau lebih dikenal dengan nama bekarang iwak sering dilakukan oleh masyarakat Sumatera Selatan.
 
Masyarakat dari Desa Desa Jiwa Baru, Kecamatan lubai, Kabupaten Muara Enim Sukses Selatan salah satunya.
 
Masyarakat Lubai sendiri menggunakan peralatan yang dapat menangkap ikan seperti tangkul, Jalo, pukat, sanggi, dan lain sebagainya. 
 
 
Biasanya masyarakat Desa Jiwa Baru melakukan tradisi bekarang hanya satu tahun sekali.
 
Akan tetapi, bekarang juga tidak bisa di lakukan pada saat air di sungai atau danau rawang atau sedang pasang. 
 
Kegiatan seperti ini dilakukan pada saat air sungai surut atau pada saat musim kemarau sehingga memudahkan masyarakat untuk menangkap ikan di sungai.
 
 
 
Seperti halnya, Kamis 10 Agustus 2023 masyarakat melakukan kegiatan bekarang iwak di sungai yang sudah surut.
 
Pada waktu akan bekarang biasanya tokoh adat akan mengumumkan bahwa akan dilangsungkannya tradisi menangkap ikan di sungai. 
 
Dan para masyarakat setempat sendiri biasanya langsung mempersiapkan apa saja yang akan di bawa nantinya pada saat akan bekarang.
 
 
 
Perlu di ketahui bahwa bekarang di Desa Jiwa Baru sudah ada sejak zaman nenek moyang. 
 
Tradisi ini bermanfaat bagi masyarakat Desa Jiwa Baru, yakni dapat menjalin hubungan baik antar warga dan juga mempererat tali kekeluargaan di daerah setempat.
 
Kegiatan yang dilakukan di sungai tentunya menjadi tradisi tersendiri bagi masyarakat setempat.
 
Beberapa tahun lalu, beragam jenis ikan yang didapatkan oleh masyarakat Jiwa Baru diantaranya ikan toman, lais, gabus, baung, seluang dan berbagai jenis ikan lainnya.
 
Memanfaatkan hasil alam tentunya sangat baik bagi masyarakat untuk mencegah kelaparan akibat faktor ekonomi. 
 
Oleh karena itu, kegiatan bekarang akan terus dilestarian oleh masyarakat setempat sebagai bentuk tradisi dan budaya yang tidak akan tergerus oleh perkembangan zaman.
 
Namun sayang, untuk tahun ini warga kecele sebab hanya sedikit mendapatkan tangkapan ikan.
 
 
 
"Hanya sebagian orang saja yang dapat ikan, tidak seperti tahun lalu yang memperoleh ikan cukup banyak," kata warga setempat.
 
Kendati demikian, masyarakat tetap bersukacita sebab tradisi bekarang tak sekedar menangkap ikan namun juga lebih ke tari Silaturahmi.(*)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: