Jemaah Haji Prabumulih Sukses Jalani Rangkaian Ibadah Puncak Haji Kloter 17

PRABUMULIHPOS.CO – Jemaah haji dari Kota Prabumulih yang tergabung dalam kloter 17 telah melaksanakan rangkaian ibadah utama pada puncak pelaksanaan haji.

Ketua Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) Kota Prabumulih, Drs. H. Aris Priadi, SH, M.Si, menyampaikan bahwa para jamaah telah menjalani beberapa rangkaian rukun haji, dimulai dengan mendengarkan khutbah wukuf pada tanggal 9 Dzulhijah.

Pada malam harinya, mereka menggunakan bus dari syarikah untuk bergerak menuju dan bermalam di Muzdalifah.

“Pada tanggal 10 Dzulhijah setelah salat Subuh, para jamaah berangkat menuju Mina. Kemudian sore hari sekitar pukul 17.20, mereka berjalan kaki ke Jumratul Aqobah untuk melakukan lempar jumrah,” jelas Aris.

Di hari Sabtu pagi, para jamaah melakukan lempar jumrah di tiga tiang yang ada di Mina, yakni Jumrah Wustho, Ula, dan Aqobah, yang merupakan bagian penting dalam ritual haji.

BACA JUGA:Pemdes Pangkul Bangun Jembatan Penghubung, Dukung Mobilitas Petani dan Warga

BACA JUGA:Warga Serbu Dinas Sosial Prabumulih, Begini Alasan Dibalik Keramaian Ini

Pelaksanaan lempar jumrah ini dimulai sejak pagi hari tanggal 10 Dzulhijah setelah matahari terbit dan dilanjutkan selama tiga hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah.

Sebelumnya, Aris juga melaporkan kondisi 193 jamaah haji asal Kota Prabumulih yang semuanya dalam keadaan sehat. “Alhamdulillah, kondisi para jamaah sehat,” ujarnya.

PPIH Arab Saudi Laksanakan Safari Wukuf untuk Lansia dan Jamaah Risti Tahun 2025

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi kembali menjalankan program Safari Wukuf Khusus bagi jamaah lansia dan mereka yang tergolong risiko tinggi (risti) dalam pelaksanaan ibadah haji tahun 1446 Hijriah atau 2025 Masehi.

BACA JUGA:Relokasi Pasar Subuh Prabumulih Rampung: Bukti Komitmen Arlan-Franky, Area Jualan Kini Lebih Tertata

BACA JUGA:Motor Hilang di Puskesmas Delinom? Ternyata Hanya Tertukar

Program ini disiapkan sebagai bentuk layanan khusus bagi 477 jamaah lanjut usia dan jamaah dengan kondisi kesehatan yang kurang memungkinkan untuk mengikuti wukuf secara biasa.

Sumber: