Jemaah Haji Prabumulih Sukses Jalani Rangkaian Ibadah Puncak Haji Kloter 17
Jemaah Haji Prabumulih Sukses Jalani Rangkaian Ibadah Puncak Haji Kloter 17--ist
Safari Wukuf Khusus Lansia bertujuan memberikan kemudahan bagi jamaah yang memiliki keterbatasan fisik atau kondisi kesehatan tertentu sehingga memerlukan pendampingan khusus.
Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M Hanafi, menjelaskan bahwa sebanyak 477 jamaah mengikuti program ini dan diberangkatkan menuju Arafah menggunakan 15 bus. Para peserta juga didampingi oleh 118 anggota Satuan Tugas (Satgas) yang khusus menangani kegiatan ini.
Menurut Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 137 Tahun 2025, sejumlah kriteria harus dipenuhi untuk mengikuti program ini, antara lain:
BACA JUGA:Warga Serbu Dinas Sosial Prabumulih, Begini Alasan Dibalik Keramaian Ini
BACA JUGA:Dilepas dari Islamic Center, CJH Prabumulih Siap Berangkat ke Tanah Suci
Lansia atau penyandang disabilitas yang tidak dapat menjalankan aktivitas dasar secara mandiri seperti makan, mandi, buang air, dan bergerak.
Mereka yang bergantung pada kursi roda atau tidak mampu berjalan.
Jamaah dengan penyakit kronis seperti jantung, hipertensi, atau stroke dalam kategori sedang hingga berat.
Lansia yang baru saja keluar dari perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) atau rumah sakit di Arab Saudi dan masih dalam kondisi lemah.
BACA JUGA:Warga Serbu Dinas Sosial Prabumulih, Begini Alasan Dibalik Keramaian Ini
BACA JUGA:Relokasi Pasar Subuh Prabumulih Rampung: Bukti Komitmen Arlan-Franky, Area Jualan Kini Lebih Tertata
Jamaah yang dinilai berisiko tinggi berdasarkan penilaian petugas kesehatan kloter atau sektor.
Meskipun target awal peserta mencapai 500 orang, jumlah akhir menjadi berkurang karena beberapa kendala. “Satu jamaah meninggal dunia di hotel transit menjelang wukuf, dan 21 jamaah lainnya batal diberangkatkan karena alasan kesehatan atau kembali ke kloter bersama pendamping,” ujar Muchlis.
Kepala Bidang Layanan Jamaah Lansia, Suviyanto, menambahkan bahwa persiapan peserta dimulai sejak pukul 05.00 hingga 09.00 waktu Arab Saudi pada tanggal 9 Dzulhijah 1446 H. Para peserta dibantu mandi dan mengenakan kain ihram untuk pria, serta mukena bagi wanita. Mereka juga mendapat bimbingan langsung dari pembimbing ibadah.
Setelah semua proses selesai, jamaah diberangkatkan dari hotel transit pukul 13.20 WAS dan tiba di Arafah sekitar pukul 14.40.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


