Herman Deru Pastikan Teriakan Kekurangan Pupuk di Sumsel Tak Ada Lagi

Selasa 31-01-2023,20:49 WIB
Editor : Ramli

PALEMBANG, PRABUMULIHPOS.CO.ID -Gubernur Sumsel H. Herman Deru menghimbau seluruh  Bupati, Walikota agar memerintahkan Kepala Dinas Pertanian di 17 Kab/kota memaksimalkan penyerapan pupuk oleh petani. 

BACA JUGA:Disambut Wako di Bandara, Ini Rute Arak-arakan dan Jadwal Sridevi di Prabumulih  

Pernyataan itu diungkapkannya saat membuka Rapat Koordinasi Pupuk Bersubsidi dan Penguatan  Peranan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Provinsi Sumsel Tahun 2023 di ballroom Hotel Novotel,  Selasa 31 Januari 2023 pagi. 

Menurut Gubernur Herman Deru saat ini teriakan kekurangan pupuk bersubsidi yang biasa dikeluhkan para Kepala Dinas Pertanian di Kab/Kota di Sumsel sudah terjawab.

BACA JUGA:Wajar Diminati, Ternyata Segini Gaji PPK, PPS dan Pantarlih Pemilu 2024

Alokasi pupuk Sumsel tahun 2023 meningkat tajam hingga 107% dari sebelumnya 150 ribu ton menjadi 250 ribu ton untuk pupuk urea. Demikian juga untuk pupuk NPK meningkat dari sebelumnya 90 ribu ton menjadi 188 ribu ton. 

"Pertama itu, jadi teriakan kekurangan pupuk sudah terjawab. Karena alokasi pupuk bersubsidi di Sumsel tahun ini meningkat menjadi 250 ribu ton dari sebelumnya 150 ribu ton," jelas Gubernur Herman Deru usai membuka rakor. 

BACA JUGA:Warga Prabumulih Waspada, di PALI Siswa SD Nyaris Diculik saat Jam Sekolah

Menurut Herman Deru, data kebutuhan pupuk tersebut dapat mengakomodir semua kebutuhan petani di Sumsel tak lepas dari peran hampir 2000 penyuluh yang direkrut Pemprov.  Sehingga setiap kebutuhan pupuk petani terinput. 

"Sekarang kebutuhan pupuk itu sudah dijawab Mentan dan diproduksi Pupuk Indonesia untuk di Sumsel itu Pusri. Jadi tidak ada lagi kuota yang tidak terakomodir," jelasnya. 

 BACA JUGA: DPRD Sumsel Bahasa 11 Raperda, Ini Rinciannya

Namun demikian lanjut Herman Deru saat ini penyerapan pupuk yang terinput sebagian sehingga perlu dimaksimalkan agar alokasi ini dapat dipertahankan di tahun berikutnya untuk mendukung peningkatan produktifitas pertanian maupun perkebunan di Sumsel. 

"Dulu itu RDKK (Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok)  sekarang diganti menjadi by name by adress dan inputnya baru 60%. Makanya Saya tekankan kepada Kadis Pertanian, Camat, Kades, Lurah dan petani untuk input ini dan jangan  jangan sampai lagi mengatakan bahwa kuota kurang," jelasnya. 

 BACA JUGA:BPKP Sumsel Puji Herman Deru, Terutama Terkait Hal Ini

Lebih jauh Gubernur Herman Deru mengatakan bahwa ini adalah tanggungjawab bersama semua pihak agar input ini dipercepat sehingga alokasi yang banyak ini tidak dipangkas lagi. 

Kategori :