Sementara itu, terkait masalah distribusi pupuk, saat ini pupuk belum dikatakan bersubsidi jika masih di mobil atau di dalam gudang dan belum sampai ke petani. Untuk ituPeranan Komisi Pengawasan Pupuk dan juga aparat untuk lebih memperhatikan hal ini.
BACA JUGA:Angka Kematian Bayi di Sumsel Turun 89 Persen
" Pupuk itu dikatakan bersubsidi bersu jika sudah ditandatangani petani baru kemudian ditebus ke pihak yang ditunjuk pemerintah. Inilah gunanya ada pengawasan di kab/kota juga," jelas HD.
Sementara itu Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumsel Dr. Ir. H Bambang Pramono M.Si membenarkan terjadi peningkatan alokasi pupuk di Sumsel setelah 10 tahun terakhir.
BACA JUGA:Dua Kecamatan Rawan Karhutla, Polres Siagakan Puluhan Personel
Alokasi pupuk di Sumsel naik dari 150 ribu ton menjadi 250 ribu ton pada 2023. Begitupun alokasi pupuk NPK yang meningkat 89,4% lebih pada 2023.
"Sesuai harapan Kementan, peningkatan ini dapat terserap guna meningkatkan produksi pertanian di Sumsel," tambahnya.
BACA JUGA:17 Kali Beraksi, Empat Sekawan Spesial Ranmor Masuk Bui
Dalam kesempatan itu Gubernur Herman Deru juga menyerahkan secara Simbolis Penebusan Perdana Pupuk Bersubsidi Menggunakan Kartu Tani oleh Perwakilan Agen/ Kios Pengecer di Kab. Banyuasin, Musirawas, OKU, OKU Timur dan OKU Selatan. Dilanjutkan dengan penyerahan Penghargaan dari Bank BRI kepada Dinas Pertanian Prov. Sumsel dan Dinas Pertanian Terbaik Kab. OKU Timur.
BACA JUGA:Produksi Dua Sumur Lembak Pertamina EP Prabumulih Lebihi Target
Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Vice Presiden Penjualan Wilayah II PT. Pupuk Indonesia Taufik, Regional CEO BRI Palembang Wahyudi Darmawan, Koordinator Kelompok Pengawasan Pupuk dan Pestisida Ditjen Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian RI Anis Minarwati, Sp. M.Sc dan para Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel. (*)