"Itu pada 26 Mei 2023 pukul 13.00 WIB. Laki-laki itu menyuruh istri saya meninggalkan motor di depan PTM (Pasar Tradisional Modern) dan naik ojek saja ke hotel dan dia sudah menunggu di salah-satu kamar di sana," jelasnya.
Yang membuat JM makin sakit hati, saat mendapati isi chat oknum kepala desa yang menanyakan apakah NA KB atau tidak. "Saya langsung kecewa, dan tidak menyangka sama sekali," ucapnya kecewa.
BACA JUGA:Oknum PNS Disdik Prabumulih Diringkus Polisi, Ini Kasusnya
BACA JUGA:Tangkap Potensi Ekosistem Pendidikan, Bank Mandiri Optimalkan Kolaborasi dengan Ruang Guru
Setelah itu, dia bersama keluarga pun berusaha mengkonfirmasi ke NA dan ternyata semuanya diaminkan oleh istrinya tersebut. JM yang mendengar pengakuan sang istri, sempat berpikir dan berniat untuk memaafkan dan melupakan kejadian tersebut dan berniat menjemput istrinya yang sebelumnya sudah pergi dari rumah.
Namun diperjalanan niat tersebut berubah, sebab sang istri atau NA kembali berulah. " Saat saya menjemput istri saya, di tengah perjalanan istri saya berdalih ingin muntah dan saya belikan air minum. Saat saya kembali, ternyata dia sudah kabur ke arah Pendopo Pali naik motor. Saat hendak saya kejar, keburu kereta api lewat," tukasnya.
Sementara itu, Kapolres Prabumulih AKBP Witdiardi melalui Kasat Reskrim Iptu Mas Suprayitno dikonfirmasi terkait laporan dari JM membenarkan. Kasat Reskrim mengaku sudah menerima laporan korban.
Bahkan rencananya, akan mulai dilakukan pemeriksaan dalam waktu dekat. "Insyallah besok mulai riksa saksi dari kakaknya ( kakak JM, red)," katanya singkat.(*)