Buntut Kecelakaan Bus Siswa Lingga Kencana, Pj Wako Prabumulih Imbau Sekolah Tunda Study Tour
PRABUMULIH, PRABUMULIHPOS.DISWAY.ID - Hampir sepekan ini, study tour yang sering diselenggarakan oleh sekolah menuai sorotan.
Hal itu dikarenakan, terjadinya kecelakaan bus yang menewaskan 11 orang, termasuk 9 pelajar dari SMK Lingga Kencana Depok, di jalan raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu 11 Mei 2024.
Bahkan banyak yang meminta agar study tour distop atau ditiadakan. Betapa tidak, banyak yang menilai study tour sekolah ke luar kota hanya sekedar jalan jalan biasa, yang biayanya tak jarang memberatkan orang tua.
Akibat insiden ini belakangan muncul petisi 'Tolak Study Tour'. Petisi ini yang dengan cepat mendapatkan dukungan luas, termasuk dari kalangan pemerintah dan masyarakat.
BACA JUGA:Antar CJH ke Asrama Haji, Pemkot Prabumulih Siapkan 5 Bus
BACA JUGA:Kapolres Prabumulih Pimpin Pengamanan Gereja, saat Perayaan Kenaikan Isa Almasih
Sementara di Kota Prabumulih, desakan agar study tour untuk ditinjau ulang juga disuarakan oleh Ketua LAKRI Kota Prabumulih Fandri Heri Kusuma.
Menurutnya, Study tour memang salah satu kegiatan yang disukai oleh siswa. Hanya saja, dalam pelaksanaannya, ia berharap kegiatan tersebut tidak diwajibkan.
"Tidak mewajibkan kepada peserta didik untuk mengikuti program tersebut, karena jika diwajibkan maka dapat diduga adanya unsur pungli (pungutan liar) yang tidak memiliki dasar dalam hal memungut biaya dari orang tua atau peserta didik, kedua harus memperhatikan kondisi cuaca dan keamanan dan yang ketiga yaitu asas manfaatnya, " tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Penjabat (Pj) Walikota Prabumulih H Elman ST MM, secara resmi menyatakan dukungannya terhadap petisi 'Tolak Study Tour'.
BACA JUGA:Luapan Sungai Lematang di Kelurahan Payuputat Prabumulih Mulai Surut
BACA JUGA:Peringatan Kenaikan Yesus Kristus, ASN Pemkot Prabumulih Libur Panjang
Orang nomor satu di Kota Prabumulih ini menegaskan bahwa pemerintah kota (pemkot) Prabumulih mendukung penuh inisiatif tersebut. "Kami sebagai pemerintah tentunya sangat mendukung petisi tersebut," ungkap Elman, Minggu 19 Mei 2024.
Oleh karena itulah, sebagai bentuk konkret dukungan, Elman mengimbau kepada sekolah-sekolah untuk menunda kegiatan study tour.