Sekelompok Pelaku Curi Trafo 50 KVA di Prabumulih, Intimidasi Penjaga dengan Senjata Api

Rabu 11-12-2024,19:08 WIB
Reporter : Erna
Editor : Ros Diana

PRABUMULIHPOS.DISWAY.ID - Aksi kejahatan yang menggemparkan terjadi di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Kali ini, sebuah trafo berkapasitas 50 KVA milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dicuri oleh sekelompok pelaku yang berjumlah enam orang.

Kejadian ini berlangsung di kawasan Pal 10, Desa Karangan, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), pada malam hari, tepatnya Selasa, 10 Desember 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.

Para pelaku dalam menjalankan aksinya tidak hanya mencuri trafo, tetapi juga menyandera dan mengancam dua penjaga kebun yang memergoki mereka. Mereka menggunakan senjata api (senpi) untuk menakut-nakuti korban.

Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa ini terjadi setelah hujan reda. Keenam pelaku tiba dengan menggunakan mobil Innova dan sebuah sepeda motor.

BACA JUGA:Bawakan Lagu Judika 'Putus atau Terus', Junaidi Asal Prabumulih Raih Golden Ticket Ajang Indonesian Idol

BACA JUGA:Rekapitulasi Suara Pilgub dan Pilwako Prabumulih Disiarkan Langsung, 217 Polisi Dikerahkan untuk Keamanan

Mereka langsung menuju tiang listrik tempat trafo terpasang dan mulai menaikinya. Namun, rencana mereka sempat terhenti karena dua penjaga kebun, Erwin dan Rizki, yang mendapati aksi mereka.

Dalam keadaan terpojok, dua pelaku dengan cepat menodongkan senjata api rakitan (senpira) ke arah wajah Erwin dan Rizki sambil mengancam agar mereka tidak menghalangi.

Erwin menceritakan, "Mereka datang dan langsung menodongkan senpi ke kening saya." Ketakutan membuat kedua penjaga kebun tersebut memilih untuk diam dan tidak melawan.

Setelah berhasil mengintimidasi penjaga kebun, para pelaku mulai menurunkan trafo dengan menggunakan tangga. Pembongkaran trafo berlangsung sekitar satu setengah jam, di mana para pelaku berhasil mengambil tembaga yang ada di dalam trafo tersebut. Erwin mengungkapkan, "Setelah itu mereka langsung kabur menuju arah Rambang Senuling."

Pencurian ini tidak hanya merugikan PLN secara finansial, tetapi juga berdampak pada masyarakat sekitar yang tergantung pada pasokan listrik dari trafo tersebut.

Gema Sabarani, Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Prabumulih, menyebutkan bahwa kerugian akibat kejadian ini diperkirakan mencapai antara Rp30 juta hingga Rp40 juta. Selain itu, pemadaman listrik yang terjadi di wilayah tersebut menyebabkan ketidaknyamanan bagi warga setempat.

Gema juga mengungkapkan bahwa kejadian ini bukan yang pertama kalinya terjadi di Prabumulih.

"Ini adalah kasus kelima, jika dihitung bersama dengan pencurian kabel dan aset lainnya," ujar Gema. Ia menambahkan, pihak PLN sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk segera menangani kasus ini.

Sebagai langkah penanggulangan, Akbar, Asmen Jaringan dan Konstruksi PLN UP3 Ogan Ilir, menginformasikan bahwa PLN telah menyiapkan trafo pengganti yang akan segera dipasang di lokasi kejadian.

Kategori :