Ditenagai oleh chipset MediaTek Helio G100 Ultra dengan fabrikasi 6 nm, tablet ini menawarkan performa efisien dan responsif untuk aktivitas sehari-hari.
Skor pengujian menunjukkan hasil yang kompetitif — sekitar 431 ribu poin di AnTuTu v10 dan 728 (single-core) / 1.982 (multi-core) di Geekbench 6.
Dengan dukungan penyimpanan UFS 2.2, proses baca-tulis data menjadi lebih cepat dan lancar.
Kekurangan Redmi Pad 2
1. Kamera masih standar
Sektor kamera bukan fokus utama perangkat ini. Redmi Pad 2 hanya memiliki kamera depan 5MP dan kamera belakang 8MP. Kualitasnya cukup untuk kebutuhan dasar seperti video call atau foto dokumen, tapi belum ideal untuk fotografi serius.
2. Aksesori dijual terpisah
Meskipun mendukung banyak aksesori, sebagian tidak disertakan dalam paket penjualan.
Charger bawaan hanya 15W, padahal tablet ini mendukung hingga 18W fast charging, sehingga adaptor yang lebih cepat perlu dibeli terpisah.
Begitu juga dengan Redmi Smart Pen, yang dijual sekitar Rp699.000 dan belum bisa menempel secara magnetik di bodi tablet.
BACA JUGA:CMF Watch 3 Pro: Jam Pintar Stylish dengan GPS Dual Band dan Fitur AI Running Coach
BACA JUGA:Honor X6b Plus Resmi Rilis: HP Rp1 Jutaan dengan Kamera 50MP, Layar 90Hz, dan Baterai Tahan Lama
3. Kapasitas RAM terbatas
Di Indonesia, Redmi Pad 2 hanya hadir dalam varian RAM 4GB / penyimpanan 128GB.
Untuk penggunaan ringan masih cukup, tapi bagi yang sering membuka banyak aplikasi sekaligus, kapasitas RAM ini bisa terasa kurang di tahun 2025.
Meski tersedia slot microSD hingga 2TB, opsi RAM yang terbatas membuatnya kurang fleksibel.