Berkat Dukungan BRI, Batik Malessa Bangkitkan Ekonomi Perempuan Lewat Fashion Berkelanjutan

Minggu 14-12-2025,09:12 WIB
Reporter : Erna
Editor : Ros Diana

Sisa bahan produksi dimanfaatkan kembali menjadi beragam aksesori seperti tas, topi, bantal, dompet, hingga gantungan kunci, sejalan dengan prinsip zero waste yang konsisten diterapkan.

Keunikan dan kualitas produk membuat Malessa menarik perhatian banyak kalangan. Sejumlah tokoh publik hingga pembawa acara Piala Dunia U-17 pernah mengenakan karya Malessa, menjadi bukti kepercayaan pasar terhadap produk UMKM ini.

BACA JUGA:BRI Peduli Gerak Cepat Bantu Korban Banjir Bandang di Sumatera

BACA JUGA:130 Tahun BRI: Dari Kas Masjid Hingga Bank Rakyat Terbesar

Saat ini, rumah produksi Malessa melibatkan delapan tenaga kerja, terdiri dari enam perempuan dan dua laki-laki dengan peran mulai dari penjahit hingga kurir. Dua di antaranya telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Dari sisi produksi, Malessa mencatat peningkatan kapasitas hingga sekitar 40 persen dibandingkan masa awal berdiri. Dukungan mesin jahit dan mesin potong baru yang diperoleh melalui fasilitas KUR BRI membuat proses produksi semakin efisien dan membuka peluang distribusi yang lebih luas.

“Sejak 2018 hingga 2025, usaha kami terus tumbuh dan memberdayakan masyarakat sekitar. Saat ini, produk Malessa telah bekerja sama dengan toko oleh-oleh dan toko batik di berbagai kota, bahkan tersedia di bandara,” ujar Madu.

Perkembangan tersebut tak lepas dari dukungan BRI melalui Rumah BUMN BRI Solo. Selain pembiayaan, Madu juga mendapatkan berbagai pelatihan dan pendampingan, mulai dari bimbingan teknis ekspor hingga program BRIncubator yang membekali UMKM dengan pengetahuan bisnis, digitalisasi, serta kesiapan menembus pasar global.

Berkat pendampingan tersebut, produk Malessa kini dipasarkan di sejumlah toko, hotel, dan bandara di Surakarta. Produk mereka juga telah tampil dalam pameran internasional di beberapa negara, seperti Belanda, Swiss, dan Australia.

“Program BRI sangat membantu. Saya mendapatkan banyak ilmu, pendampingan, dan arahan untuk meningkatkan kapasitas usaha agar UMKM bisa naik kelas dan siap ekspor,” ungkapnya.

Bagi Madu, Malessa Fashion & Craft bukan sekadar unit usaha, melainkan ruang tumbuh bagi mimpi para perempuan. Di tempat ini, mereka belajar keterampilan, meningkatkan kepercayaan diri, serta berkontribusi pada ekonomi keluarga.

Ia menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan menjadi fondasi utama usahanya. Ketika perempuan berdaya, ekonomi keluarga dan masyarakat pun ikut menguat. Malessa menjadi contoh nyata bagaimana kreativitas dan kolaborasi mampu membawa perubahan.

Di sisi lain, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya menegaskan komitmen BRI dalam mendorong UMKM agar berkembang dan naik kelas melalui berbagai program pemberdayaan, termasuk Rumah BUMN BRI.

Tidak hanya menyediakan akses permodalan, BRI juga memberikan pembinaan, pendampingan usaha, serta membuka peluang pasar hingga tingkat global.

Hingga akhir September 2025, BRI telah mengelola 54 Rumah BUMN dan menyelenggarakan lebih dari 17 ribu program pelatihan.

Upaya ini menjadi bagian dari strategi BRI dalam memperkuat ekosistem UMKM di berbagai daerah di Indonesia agar mampu meningkatkan daya saing dan menciptakan nilai tambah di pasar.

Kategori :