disway

Warga Prabumulih Keluhkan Tekanan Gas Lemah, Masak Jadi Terkendala

Warga Prabumulih Keluhkan Tekanan Gas Lemah, Masak Jadi Terkendala

Warga Prabumulih Keluhkan Tekanan Gas Lemah, Masak Jadi Terkendala--ist

PRABUMULIHPOS.DISWAY.ID – Dalam beberapa hari terakhir, warga Prabumulih yang menjadi pelanggan gas kota mengeluhkan lemahnya tekanan gas yang mengganggu aktivitas rumah tangga, khususnya memasak.

Keluhan paling banyak datang dari ibu rumah tangga yang merasa terganggu karena kompor sulit menyala atau nyala api yang sangat kecil.

Salah seorang pelanggan, Mila, awalnya mengira permasalahan ada pada instalasi gas di rumahnya. Namun setelah berbincang dengan tetangga, ia menyadari bahwa banyak warga mengalami hal serupa.

"Saya kira cuma di rumah saya saja, mungkin saluran gasnya kotor atau tersumbat. Tapi ternyata tetangga juga mengalami hal yang sama," ungkap Mila.

BACA JUGA:Pernikahan Dini di Prabumulih: Angka Permohonan Dispensasi Meningkat, Apa Penyebabnya?

.BACA JUGA:Kafilah Prabumulih Siap Harumkan Nama Daerah di STQH Sumsel 2025

Bahkan, menurutnya, gas sempat tidak menyala sama sekali dan baru bisa menyala setelah dipancing dengan api. “Harus dipancing pakai korek, baru bisa hidup apinya,” tambahnya.

Warga lain, Dyah, menyebutkan tekanan gas kecil sudah terjadi sejak setelah Lebaran. “Sudah sejak Lebaran, tiap pagi apinya kecil sekali, masak jadi lama,” ujarnya.

Hingga berita ini ditulis, banyak pelanggan masih merasakan lemahnya tekanan gas. Seorang warga dari Kelurahan Majasari mengatakan, “Kemarin sempat mati total, sekarang sudah nyala tapi apinya masih kecil.”

Situasi ini menimbulkan berbagai asumsi di kalangan masyarakat. Beberapa mengira hal ini disebabkan oleh pelanggan yang menunggak pembayaran, sementara lainnya menduga berkaitan dengan rencana Pemkot Prabumulih untuk menggratiskan gas.

BACA JUGA:Kafilah Prabumulih Siap Harumkan Nama Daerah di STQH Sumsel 2025

BACA JUGA:Pengajian Ibu-Ibu di Desa Sinar Rambang, Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PD Petro Prabu, Rondon Juleno, menjelaskan bahwa penurunan tekanan gas berasal dari Stasiun Kompresi Gas (SKG) 10 milik Pertamina EP Zona 4.

“Penurunan terjadi karena lonjakan konsumsi gas kota dalam beberapa waktu terakhir,” ujar Rondon dalam pernyataan resminya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: