Atasi Masalah Sungai Kelekar Pemkot Gunakan Dana Penanggulangan Bencana

Atasi Masalah Sungai Kelekar Pemkot Gunakan Dana Penanggulangan Bencana

--

PRABUMULIH, PRABUMULIHPOS.CO.ID - Untuk mengatasi masalah banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kelekar Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih gunakan dana Penanggulangan Bencana dari pusat.

Meskipun APBD Pemkot Prabumulih mengalami penurunan semenjak Covid, Pemkot Kota Prabumulih mensiasatinya dengan menggunakan dana Penanggulangan Bencana dari pusat.

Hal itu diungkap Wali Kota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM saat diwawancarai di ruang kerjanya belum lama ini.

"Seperti kita ketahui APBD kita semenjak Covid mengalami penurunan, kita harus berusaha apalagi di Kota Prabumuluh ada sungai Kelekar, sungai Kelekar yang bisa kita atasi," katanya.

Menurutnya, sering meluapnya sungai Kelekar karna disebabkan oleh masyarakat yang masih membuang sampah di sungai Kelekar.

"Kenapa sungai Kelekar sering banjir karna, pertama pendangkalan, kedua masyarakat membuang sampah di sungai dan ketiga adanya kelok-kelokan sungai," bebernya.

Masih dikatakan suami dari Ir H Suryanti Ngesti Rahayu itu, Pemkot Prabumulih akan berusaha keras mendapatkan dana penanggulangan bencana dari pusat.

"Alhamdulillah kita mendapat anggaran dana dari Penanggulangan Bencana Pusat insyallah kita dapatkan sebesar lebih kurang 16 M sekian," ucapnya.

BACA JUGA:KWT di Sukajadi Banyak Tanam Sayur Swadaya, Berharap Bantuan Gubernur

Dana Penanggulangan Bencana dari Pusat bukan hanya untuk memperbaiki sungai Kelekar saja, tetapi juga untuk memperbaiki jembatan yang berada di daerah Tanjung Dalam.

"Penggunaan dana Penanggulangan Bencana dari Pusat disamping untuk perbaikan dua jembatan di Tanjung Dalam dan juga pemasangan dam di daerah-daerah yang rawan longsor khususnya di tempat-tempat pemukiman," tuturnya.

Untuk titik-titiknya sudah di periksa Pemkot Prabumulih yang mana yang harus di prioritaskan diperbaiki. Dan akan diperjuangkan terus sampai permasalahan sungai Kelekar selesai. 

Salah satu warga Kelurahan Majasar, Bayumi (33) yang tinggal di DAS Kelekar mengatakan kondisi dinding pembatas sungai Kelekar sudah lama tidak diperbaiki.

"Sudah lama dibiarkan seperti ini, sudah sering difoto-foto saja tetapi sampai sekarang belum diperbaiki. Banjir didaerah Karang Raja ini disinila tempat meluapnya air hingga membanjiri rumah warga," tungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: