Usai Palembang, Maskapai Pelita Air Buka Rute Pontianak

Fakta PT Pelita Air Service (PAS) dan sejarahnya. 

Perusahaan ini tampaknya telah mengalami beberapa perubahan dalam jenis layanan dan operasionalnya dari tahun ke tahun. Berikut adalah ringkasan dari informasi yang telah diberikan:

PT Pelita Air Service (PAS) adalah anak usaha dari Pertamina yang bergerak di bidang penerbangan.

 

PAS memiliki kantor manajemen di Bandar Udara Pondok Cabe dan tiga kantor cabang di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, dan Bandar Udara Pinang Kampai.

Pada awalnya, perusahaan ini didirikan sebagai divisi pelayanan transportasi udara oleh Pertamina pada tahun 1963 dan bernama Pertamina Air Service.

- Pada tanggal 24 Januari 1970, divisi tersebut resmi dipisah menjadi perusahaan tersendiri dengan nama "PT Pelita Air Service."

Layanan transportasi udara yang disediakan oleh perusahaan ini meliputi dukungan mobilitas pegawai Pertamina dan perusahaan minyak dan gas lain di Indonesia dengan sistem sewa.

- Pada tanggal 24 November 1987, perusahaan ini mendirikan PT Indopelita Aircraft Services (IAS) yang menyediakan jasa pemeliharaan komponen berputar dan layanan mekanik lapangan.

- Pada tahun 2000, perusahaan ini juga menyediakan layanan penerbangan berjadwal dengan nama "Pelita AirVenture," namun ditutup pada tahun 2005 karena persaingan yang ketat di sektor penerbangan berjadwal.

-Pada tahun 2016, perusahaan ini mulai menyediakan jasa pengangkutan bahan bakar minyak.

- Pada tahun yang sama, perusahaan ini membentuk Strategic Business Unit (SBU) Bandara untuk mengelola bandara-bandara milik Pertamina.

- Pada tahun 2019, SBU Bandara mulai mengelola tiga bandara milik Pertamina, yaitu Bandar Udara Pondok Cabe, Bandar Udara Pinang Kampai, dan Bandar Udara Warukin.

- Pada tahun 2020, perusahaan ini mulai menyediakan jasa pengangkutan kargo umum.

- Pada tanggal 28 April 2022, perusahaan ini kembali membuka penerbangan berjadwal dari Jakarta ke Denpasar menggunakan pesawat Airbus A320-214.

Sumber: