Kasus Kontroversial di Prabumulih: Remaja Dirantai oleh Ibunya Setelah Berulang Kali Terlibat Masalah

Kasus Kontroversial di Prabumulih: Remaja Dirantai oleh Ibunya Setelah Berulang Kali Terlibat Masalah

Kasus Kontroversial di Prabumulih: Remaja Dirantai oleh Ibunya Setelah Berulang Kali Terlibat Masalah--Foto: Prabupos

PRABUMULIHPOS.DISWAY.ID – MA, seorang remaja berusia 17 tahun dari Prabumulih, terpaksa dirantai oleh ibunya setelah sering terlibat dalam berbagai masalah.

MA, yang dikenal sering melakukan tindak kriminal seperti pencurian, belum menunjukkan perubahan signifikan meskipun telah menjalani rehabilitasi di panti sosial. 

Terbaru, perilakunya menjadi sorotan setelah ia tertangkap mencuri uang dari sebuah toko di Kelurahan Prabujaya, dengan aksi pencurian tersebut viral di media sosial.

Menindaklanjuti laporan tentang anak yang dirantai, Polres Prabumulih melalui Polsek Cambai segera melakukan penyelidikan di lokasi kejadian yang berada di Kelurahan Cambai, Kecamatan Cambai. 

BACA JUGA:Kota Prabumulih Raih Penghargaan Nasional, Juara Harapan 3 Kader Posyandu Inovasi Kesehatan

BACA JUGA:Sosok H Arlan, Pengusaha Karet Nyalon Wali Kota Prabumulih

Pada Jumat, 13 September 2024, sekitar pukul 09.30 WIB, pihak kepolisian menemukan MA dirantai dengan rantai sepanjang sekitar 10 meter di kebun belakang Perumahan Al-Fatih Kaplingan Bawah.

Kapolsek Cambai, Iptu Yogie Melta, menjelaskan bahwa MA dirantai sejak 9 September 2024 oleh ibunya. 

Meskipun dirantai, MA masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti pergi ke kamar mandi dan berjalan dengan kaki kirinya yang terikat. Ibunya tetap memberikan makanan dan minuman kepada MA.

“Hanya kaki kirinya yang dirantai. Makanan dan minuman diantar oleh ibunya,” ujar Kapolsek.

BACA JUGA:Pendaftaran CPNS Kota Prabumulih, Jumlah Pelamar Mencapai 1.106 Menjelang Penutupan

BACA JUGA:Kota Prabumulih Raih Penghargaan Nasional, Elman Terima Insentif Fiskal untuk Penanggulangan Stunting

Pihak kepolisian telah bekerja sama dengan pemerintah setempat dan Dinas Sosial untuk memberikan perawatan dan dukungan medis kepada MA. Ibunya juga telah menandatangani pernyataan untuk tidak lagi merantai anaknya.

Beberapa warga setempat, termasuk Sekretaris Kelurahan Cambai dan Ketua RT 05 RW 01, merasa tidak nyaman dengan situasi ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: