Kompas Lestari: Dari Sampah Desa Makartitama Menuju Desa Hijau dan Mandiri
Kompas Lestari: Dari Sampah Desa Makartitama Menuju Desa Hijau dan Mandiri--Foto: Prabupos
PRABUMULIH, PRABUMULIHPOS.CO – Kompas Lestari, kelompok masyarakat pengelola sampah yang dibentuk atas kerja sama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Ogan Komering dengan warga Desa Makartitama, menjadi bukti nyata pengelolaan sampah berkelanjutan berbasis ekonomi sirkular.
Transformasi di Desa Makartitama kini terlihat nyata. Area yang sebelumnya dipenuhi sampah organik perlahan mulai bersih, berkat upaya warga yang berinovasi melalui Kompas Lestari.
Melalui program ini, warga diajak melihat limbah bukan sekadar masalah, melainkan sumber nilai ekonomi yang bisa membantu menciptakan desa lebih hijau dan mandiri. Inisiatif ini menjadi solusi untuk mengurangi volume sampah sekaligus membuka peluang pendapatan baru bagi masyarakat.
Salah satu langkah nyata adalah pendirian Rumah Pusat Studi Budidaya Maggot, tempat belajar dan praktik pengelolaan sampah organik.
BACA JUGA:BRI Kembali Raih Predikat “Sangat Terpercaya” di Indonesia Trusted Companies 2025
Dari sini, berbagai produk bernilai ekonomi dihasilkan, termasuk pupuk cair organik, pupuk kasgot, pelet maggot, tepung maggot, hingga enzim penggemuk ternak. Bahkan, cangkang maggot yang sebelumnya dianggap limbah dimanfaatkan menjadi pelet biomassa sebagai bahan bakar ramah lingkungan.
Keberadaan Rumah Maggot tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi warga, tetapi juga bisa direplikasi di desa lain. Modul pembelajaran khusus dibuat untuk memudahkan proses replikasi, sementara sekolah mulai memasukkan edukasi lingkungan ke kurikulum mereka, menanamkan kesadaran bahwa sampah dapat menjadi sumber daya sejak usia dini.
Perubahan ini terlihat tidak hanya dari aspek lingkungan, tetapi juga dari sisi sosial dan ekonomi.
Lebih dari 30 warga kini aktif terlibat dalam produksi maggot dan produk turunannya, dengan peningkatan pendapatan antara 20–30 persen. Keterlibatan perempuan dan pemuda memperkuat kolaborasi lintas generasi dan memperkokoh struktur kelembagaan Kompas Lestari.
Selain itu, volume sampah organik berkurang hingga 70 persen, dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah meningkat. Pemanfaatan pelet biomassa dari cangkang maggot juga membantu mengurangi ketergantungan terhadap gas dan mendukung pengurangan emisi karbon.
Muhibat, Kepala Desa Makartitama, menilai inisiatif ini sebagai tonggak penting bagi desanya. “Kompas Lestari bukan hanya memberi manfaat, tetapi juga menginspirasi desa lain untuk melakukan hal serupa,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


