Pertamina EP Prabumulih Hadirkan Kelompok Peduli Sampah, Lingkungan Bersih Warga Sejahtera

PRABUMULIH, PRABUMULIHPOS.CO – Pertamina EP Prabumulih Field terus menggalakkan program ramah lingkungan demi mewujudkan kota yang sehat, bersih, dan bebas dari tumpukan sampah.

Melalui inisiatif Pengelolaan Sampah Mandiri dan Berkelanjutan (PADU PADAN), perusahaan migas tersebut mendorong terbentuknya Kelompok Peduli Sampah di Kelurahan Sungai Medang, Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih.

Program ini tidak hanya ditujukan untuk menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.

BACA JUGA:Lonjakan SKCK di Polres Prabumulih, Didominasi Pendaftar PPPK

BACA JUGA:Ratusan PHL Non-ASN di Prabumulih Tuntut Pengangkatan Jadi PPPK Paruh Waktu

Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Prabumulih, rata-rata terdapat 100 ton sampah setiap hari.

Dari jumlah itu, sekitar 20 ton merupakan sampah anorganik yang sebagian besar masih berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Melalui kegiatan kelompok peduli sampah, ditargetkan bisa mengurangi beban TPA dengan memilah sekitar 150 kilogram sampah anorganik per hari.

Selain membantu kebersihan, aktivitas daur ulang sampah juga mampu menambah pemasukan keluarga. Anggota kelompok berpotensi meraih penghasilan hingga Rp2 juta per bulan dari hasil penjualan sampah plastik, kertas, maupun logam.

BACA JUGA:Gemilang di Ajang O2SN SD Tingkat Provinsi 2025, Prabumulih Boyong Dua Emas Cabor Karate dan Silat!

BACA JUGA:Prabumulih Berduka: Mantan Kepala BKPSDM Beny Rizal Wafat di Usia 52 Tahun

Camat Cambai, Hendri, menyambut baik langkah ini. Menurutnya, dukungan Pertamina EP Prabumulih dalam membentuk kelompok peduli sampah akan berdampak besar pada kesadaran masyarakat.

“Gerakan ini perlu kita dukung sepenuhnya. Selain menekan volume sampah, juga menumbuhkan kepedulian warga terhadap pentingnya menjaga lingkungan,” ujarnya.

Sebagai bentuk penguatan, Pertamina EP Prabumulih bekerja sama dengan Pusat Daur Ulang untuk memberikan pelatihan kepada warga, terutama Karang Taruna, RT, dan RW di Kelurahan Sungai Medang. Mereka diajari cara memilah dan mengolah sampah anorganik agar memiliki nilai jual.

Sumber: