Kurangnya Pengawasan dari Orang Tua, Pemicu Kekerasan terhadap Anak di Kota Prabumulih
PRABUMULIHPOS.DISWAY.ID - Kasus kekerasan terhadap anak di Kota Prabumulih terjadi karena masih kurangnya pengawasan dari orang tua.
Hal itu seperti diungkapkan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KP3A) Eti Agustina SKm MSi.
"Kekerasan terjadi karena kurangnya pengawasan orang tua, itu yang pertama. Kedua pola asuh yang salah," kata Eti belum lama ini.
Menurut Eti, dengan adanya pengawasan dari orang tua terhadap anak, dan pola asuh yang baik anak maka pergaulan anak akan menjadi terkontrol.
BACA JUGA:Tahun 2024 Retribusi Parkir Ditarget Rp2 Miliar, Ada 130 Titik Parkir Resmi di Prabumulih
BACA JUGA:Mie Gacoan Terpedas Nomor 1 di Indonesia, Buka Cabang di Kota Prabumulih : Besok Mulai Buka
"Kalau pola asuh yang salah, akibatnya anak anak melakukan pergaulan yang salah," tuturnya.
Oleh karena itulah ungkap dia, penting pengawasan dari orang tua. Selian itu agar tidak terjadi pelecehan dan kekerasan terhadap anak perlu adanya pendidikan akhlak.
"Pendidikan akhlak ini sangat penting. Jadi selain pengawasan, pola asuh keluarga harus ditanamkan pendidikan akhlak, budi pekerti," lanjutnya.
Ditanya apakah, sudah ada kekerasan terhadap anak yang di Kota Prabumulih berujung kematian atau meninggal dunia. "Alhamdulillah tidak ada, tapi untuk pelaku adalah orang orang terdekat," ucapnya.
BACA JUGA:Mie Gacoan Terpedas Nomor 1 di Indonesia, Buka Cabang di Kota Prabumulih : Besok Mulai Buka
BACA JUGA:Prabumulih Targetkan 10 Besar di Porprov 2025, Imbau KONI Bina Atlet
Disinggung kasus kekerasan apakah mengalami peningkatan, Eti menuturkan sejauh ini mengalami penurunan. "Kalau kekerasan turun, kalau bullying itu yang meningkat sekarang," tukasnya.
Seperti diketahui, marak kasus bullying atau perundungan di Kota Prabumulih yang dialami oleh pelajar di sekolah yang didominasi oleh pelajar SD.