Untuk menghindari gangguan pada perut, sebaiknya berbuka dengan air putih dan beberapa buah kurma terlebih dahulu, sebelum minum susu.
BACA JUGA:5 Kebiasaan yang Harus Dihindari Agar Puasa Ramadan Lebih Sehat, Apa Saja?
BACA JUGA:4 Dampak Mengonsumsi Kopi Selama Menstruasi yang Perlu Diperhatikan
Bagi Anda yang masih ragu, susu nabati seperti susu kedelai, susu almond, oat milk, atau rice milk bisa menjadi alternatif. Jenis susu ini bebas laktosa dan rendah lemak, sehingga lebih aman bagi penderita intoleransi laktosa dan GERD.
Disarankan untuk mengonsumsi susu sebanyak 1–2 gelas per hari. Untuk kenyamanan, Anda bisa membaginya menjadi dua waktu, yakni saat sahur dan berbuka, agar manfaat susu tetap dapat dirasakan selama bulan puasa.
Susu Kental Manis
Selain susu cair, susu kental manis (SKM) juga banyak digunakan sebagai campuran dalam berbagai takjil di bulan Ramadan, seperti sup buah atau es teler. Namun, perlu diingat bahwa SKM bukanlah pengganti susu biasa.
BACA JUGA:Dari Rambut hingga Jantung, Inilah Manfaat Pepaya untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Konsumsi Kurma Secara Rutin, Jaga Kesehatan Tubuh dan Cegah Penyakit
Meskipun SKM berasal dari susu, kandungan gula dan lemaknya yang tinggi membuatnya sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari. SKM lebih tepat digunakan sebagai bahan tambahan dalam hidangan atau minuman, bukan sebagai pengganti susu utama.
Kesimpulan
Minum susu saat berbuka puasa sebenarnya aman, asalkan tidak menggantikan kebutuhan cairan utama tubuh. Pastikan Anda tetap mengonsumsi sekitar 8 gelas cairan per hari dan makanan bergizi lainnya, seperti sayuran, buah, kacang-kacangan, serta sumber protein seperti daging, ayam, atau ikan.
Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan untuk minum susu saat berbuka puasa. Hal ini penting agar Anda bisa memilih jenis susu yang paling cocok untuk kondisi tubuh Anda.