Beras Kencur, Minuman Herbal yang Bisa Turunkan Kolesterol dan Tingkatkan Imun

Rabu 03-12-2025,18:00 WIB
Reporter : Erna
Editor : Ros Diana

Kencur dipercaya mampu merangsang produksi empedu, yaitu zat yang penting untuk proses penyerapan nutrisi sekaligus pembuangan racun dalam tubuh, termasuk kolesterol jahat (LDL).

Dengan memaksimalkan produksi empedu, tubuh lebih mudah membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan, sehingga risiko penyakit jantung atau gangguan pembuluh darah bisa ditekan.

Konsumsi jamu ini secara rutin dapat menjadi bagian dari pola hidup sehat bagi mereka yang ingin menjaga kadar kolesterol tetap seimbang.

BACA JUGA:Harga Xiaomi 17 Terbaru Oktober 2025: Pesaing Serius iPhone 17 dan Galaxy S25

BACA JUGA:Tips Liburan Hemat Nataru 2025: Nikmati Akhir Tahun Tanpa Bikin Dompet Kering

3. Membantu Mengatasi Diare

Kencur memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi yang mampu membantu mengatasi masalah pencernaan, termasuk diare.

Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi mikroba seperti bakteri, virus, atau parasit pada saluran pencernaan.

Kandungan sitotoksik dan antibakteri dalam kencur dapat membantu membunuh bakteri penyebab infeksi sekaligus menenangkan peradangan pada usus.

Selain itu, jamu beras kencur juga dapat membantu mencegah dehidrasi karena tubuh kehilangan banyak cairan saat diare, sehingga proses pemulihan lebih cepat dan aman.

BACA JUGA:Galaxy Tab A11, Tablet Edukasi Canggih untuk Belajar dan Produktivitas Maksimal

BACA JUGA:Tips Liburan Hemat Nataru 2025: Nikmati Akhir Tahun Tanpa Bikin Dompet Kering

4. Berpotensi Mencegah Kanker

Selain manfaat kesehatan jangka pendek, jamu beras kencur juga memiliki potensi untuk mendukung kesehatan jangka panjang, termasuk pencegahan kanker. Kencur mengandung senyawa etil p-metoksisinamat, yang memiliki sifat antikanker.

Senyawa ini diketahui mampu menghambat pertumbuhan sel karsinoma hepatoseluler, jenis sel kanker yang menyerang hati.

Dengan mengonsumsi jamu beras kencur secara rutin, risiko perkembangan beberapa jenis kanker bisa dikurangi, meskipun tentu saja jamu bukan pengganti pengobatan medis pada kasus kanker yang sudah terjadi.

Kategori :