Marah pada Anak? Ini Bahaya yang Bisa Terjadi pada Perkembangannya
Marah pada Anak? Ini Bahaya yang Bisa Terjadi pada Perkembangannya--Foto: Freepik
Meskipun anak terlihat diam saat dimarahi, hal itu sering kali disebabkan oleh rasa takut atau terancam.
Akibatnya, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang pemalu dan mudah cemas. Terlalu sering dimarahi juga dapat merusak rasa percaya diri anak karena mereka merasa selalu salah di mata orang tuanya.
2. Menghambat Perkembangan Otak Anak
BACA JUGA:Inilah Aplikasi yang Mendorong Kreativitas dan Produktivitas Gen Z
BACA JUGA:Terdepan Dukung UMKM, BRI Raih Penghargaan Internasional Best SME Bank in Indonesia
Bunda mungkin berpikir bahwa memarahi anak tidak akan memengaruhi fisik anak seperti halnya kekerasan fisik, namun kenyataannya memarahi anak secara berlebihan dapat mengganggu perkembangan otak mereka.
Penelitian menunjukkan bahwa otak anak yang sering dimarahi cenderung lebih kecil dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Hal ini khususnya berpengaruh pada bagian otak yang berperan dalam pemrosesan bahasa dan suara.
Otak anak cenderung lebih mudah memproses peristiwa negatif daripada yang positif, sehingga bagian otak ini bisa "tumpul" karena terbiasa menyerap informasi negatif.
3. Risiko Depresi dan Gangguan Mental
BACA JUGA:Simak! Cara Praktis Membuat dan Mencetak NPWP Online untuk Pemula
Walaupun memarahi anak mungkin membuat Bunda merasa dihargai atau didengar, sebenarnya anak mungkin hanya mengikuti perintah karena rasa takut, bukan rasa hormat.
Ini dapat menciptakan rasa tidak berharga, kesedihan, dan kekecewaan yang mendalam.
Jika hal ini berlangsung terus-menerus, anak bisa mengalami gangguan mental atau depresi.
Dalam jangka panjang, anak yang sering dimarahi dapat mencari cara untuk melarikan diri dari perasaan negatif tersebut, bahkan berisiko untuk menyalahgunakan obat-obatan terlarang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


