disway

PHR Zona 4 Pecahkan Rekor Produksi: 30.000 Barel per Hari

PHR Zona 4 Pecahkan Rekor Produksi: 30.000 Barel per Hari

PHR Zona 4 Pecahkan Rekor Produksi: 30.000 Barel per Hari--

PRABUMULIHPOS.CO – Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 berhasil menorehkan capaian penting dalam sejarah operasionalnya dengan mencatat produksi minyak mencapai 30.000 barel per hari (BOPD). Angka ini menjadi yang tertinggi sejak pembentukan Subholding Upstream (SHU) pada tahun 2021.

Capaian ini menunjukkan bahwa pengelolaan lapangan minyak yang sudah matang dengan pendekatan inovatif dapat tetap memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan energi nasional.

Peningkatan produksi ini merupakan hasil dari kerja keras yang konsisten sejak 2023, termasuk melalui strategi peningkatan jumlah pemboran setiap tahunnya.

Salah satu faktor kunci keberhasilan adalah pendekatan baru dalam analisis potensi bawah permukaan (subsurface) yang memungkinkan ditemukannya lapisan produktif yang sebelumnya belum teridentifikasi.

Di samping itu, pembangunan fasilitas produksi yang modular dan fleksibel turut berperan dalam memastikan hasil pemboran dapat segera disalurkan secara efisien.

BACA JUGA:Bawa Nama Bangsa, 15 Santri Indonesia Terbang ke Rusia Ikuti International Sports Games 2025

BACA JUGA:All Smiles & Penuh Keseruan! Hearts2Hearts Nyanyi Bareng Jingle Iklan Shopee 9.9 Super Shopping Day

"Pencapaian 30 ribu BOPD ini merupakan bukti nyata bahwa melalui kepercayaan, kolaborasi yang solid, dan semangat untuk terus maju, bahkan lapangan tua pun masih bisa berkontribusi besar. Ini bukanlah akhir, tetapi awal dari capaian-capaian berikutnya," kata Djujuwanto, General Manager PHR Zona 4.

Ia menjelaskan bahwa pada awal 2025, produksi Zona 4 berada pada kisaran 27.384 BOPD dan terus mengalami peningkatan hingga mencapai angka 30 ribu BOPD.

Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh keberhasilan pengeboran di sejumlah struktur strategis seperti Lembak – Kemang – Tapus, Benuang, Gunung Kemala, serta Karangan – Tanjung Miring Barat.

Pencapaian ini juga merupakan hasil sinergi antar tim lintas fungsi, serta dukungan penuh dari regulator, pemerintah daerah, dan masyarakat sekitar. Budaya kerja berbasis tiga pilar dalam Operations Cultures menjadi pondasi kuat bagi keberhasilan ini.

Ketiga pilar tersebut meliputi: membangun kepercayaan antar pemangku kepentingan (Trust), menyatukan beragam keahlian dalam tim yang harmonis (Harmony), serta keberanian untuk terus berinovasi dan menerapkan metode baru (Moving Forward)—termasuk penerapan teknik batch drilling dan optimalisasi pengelolaan lapangan tua.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: