Siapkan SDM Bahasa Jepang dan Mengelas

Siapkan SDM Bahasa Jepang dan Mengelas

Para siswa mengikuti proses pelatihan di BKL Prabumulih Foto; Eka/ pp--

PRABUMULIH, PRABUMULIHPOS.CO.ID - Dinas Tenaga Kerja Kota Prabumulih kembali membekali masyarakat tentang kompetensi. Kali ini mengelas dan berbahasa Jepang. Saat ini sudah masuk pertemuan ke 4, dan dijadwalka akan selesai pada akhir bulan ini.

Kepala Dinas Dinas Tenaga Kerja kota Prabumulih, H Sanjay Yunus SH MH, mengatakan dalam kesempatan ini ada sebanyak 15 orang peserta pelatihan bahasa Jepang, dan 16 orang masyarakat yang ikut mengasah pendidikan mengelas, yang dilatih skillnya di Balai Latihan Kerja, untuk siap masuk ke dunia kerja.

"Wali Kota Prabumulih terinspirasi untuk mengirim tenaga kerja ke Jepang. Mengingat masa lalu dulu, Jepang menjajah Indonesia dalam artian mencari uang ke Indonesia,  sekarang warga kota Prabumulih kita kirim untuk mencari uang ke Jepang," jelasnya.

Setelah ini, maka nanti pihak Disnaker akan membuka perekrutan pemagangan ke Jepang, Jika sudah melaksanakan pelatihan Bahasa Jepang. Dalam hal ini wali Kota Prabumulih, berharap agar masyarakat kota Prabumulih bisa mendapatkan kemampuan berbahasa Jepang yang diutamakan memiliki sertifikat keahlian lain sebagai pendukung skill, mula dari  manufakture, mengelas, komputer dan skill lainnya.

Seperti disampaikan Kabid Latas, Hj Eviana, kegiatan pelatihan mengelas dan berbahasa Jepang, untuk mempersiapkan skill masyarakat dalam usia produktif di Kota Prabumulih agar bisa masuk ke dunia kerja, untuk memenuhi kebutuhan perusahaan perusahaan, bengkel dan ada juga usaha Mandiri.

"Peserta pelatihan jug ada yang sudah bekerja, namun disuruh magang dan diberi kesempatan untuk belajar lagi mengasah skillnya melalui program ini," tambahnya.

Sementara instruktur mengelas di Balai Latihan Kerja (BLK), Aan Suwito SPd, menambahkan bahwa dalam kesempatan ini para peserta pelatihan dimaksimalkan untuk lebih banyak praktek.

 "Untuk mengejar waktu yang cukup singkat dan harus memenuhi kuota 160 jam pertemuan, kita hanya 30% menyampaikan materi selebihnya praktik langsung untuk meningkatkan skill dan kompetensi para peserta," jelasnya.

Lebih jauh pria ini mengatakan bahwa pelaksanaan pelatihan yang singkat ini tetap komitmen untuk memberikan kemampuan para peserta hingga mahir dalam bidang kompetensi masing-masing. 

"Sertifikat kompetensi keahlian masing-masing peserta nantinya akan menjadi modal untuk menjadi tenaga kerja, dengan harapan dapat diserap di dunia kerja," tambahnya.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: