MIRIS! Marak Kasus Bullying di Sekolah Prabumulih, Ada Siswa Trauma Tak Mau Sekolah hingga ke Psikolog

MIRIS! Marak Kasus Bullying di Sekolah Prabumulih, Ada Siswa Trauma Tak Mau Sekolah hingga ke Psikolog

MIRIS! Marak Kasus Bullying di Sekolah Prabumulih, Ada Siswa Trauma Tak Mau Sekolah hingga ke Psikolog --Foto: Ros prabupos

Lebih lanjut, Eti mengutarakan kejadian bullying lebih banyak terjadi di SD dan ada juga di SMP.

"Yang paling banyak ini tingkat SD. Mungkin maksudnya bermain main-main, tapi kan ada anak-anak yang serius. Secara psikis dia tidak bisa menerima, ada anak-anak yang introvert tidak terbuka.

Anak-anak yang introvert ini kan kadang-kadang takut mereka, mungkin maksudnya main-main tetapi ternyata menimbulkan hal yang buruk," jelasnya.

BACA JUGA:Pj Wako Prabumulih Lepas JCH, Ini Pesan dan Doanya untuk Jemaah Haji Prabumulih

BACA JUGA:Innalilahi, Bulan Mei 2 Warga Prabumulih Meninggal Ditabrak KA Babaranjang, Ini Imbauan KAI

Lalu ditanya, sudah adakah kasus bullying yang masuk ke ranah hukum yakni melapor ke polisi?

Eti mengaku sejauh ini tidak ada. "Tapi sudah ada yang konsul ke psikolog, karena sering dibully oleh teman-temannya itu.

Ada orang tuanya yang sudah berkonsultasi ke kami, bagaimana supaya anak ini tidak trauma Ini kan harus ke psikolog untuk menghilangkan dampak dari bullying ini," terangnya.

Dalam kesempatan itu, Eti menyampaikan pihaknya berupaya untuk menghilangkan perundungan dengan mengupayakan sejumlah langkah.

BACA JUGA:Pj Wako Prabumulih Lepas JCH, Ini Pesan dan Doanya untuk Jemaah Haji Prabumulih

BACA JUGA:Buntut Kecelakaan Bus Siswa Lingga Kencana, Pj Wako Prabumulih Imbau Sekolah Tunda Study Tour

Adapun langkah tersebut, yakni meningkatkan komunikasi dengan para guru dan kepala sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Prabumulih.

"Paling penting saat ini adalah bagaimana upaya agar menanamkan akhlak kepada anak, tutur kata sopan santun. Bagaimana kita berperilaku kepada teman sebaya, bagaimana kepada orang yang lebih tua itu harus kita tingkatkan lagi," lanjutnya.

Sehingga kata dia, sekolah tidak hanya mendidik anak untuk mengejar prestasi akademik namun juga memberikan pemahaman tentangnya akhlak yang baik.

"Jadi tidak hanya akademik, yang penting ini akhlak kita tanamkan pada anak. Bully itu terjadi karena penanaman budi pekerti kepada anak kita sudah mulai turun," tukasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: