Dibalik Suara Bising, Genset Itu Jantung Produksi Pengeboran PT Pertamina Hulu Rokan Regional 1 Zona 4

Dibalik Suara Bising, Genset Itu Jantung Produksi Pengeboran PT Pertamina Hulu Rokan Regional 1 Zona 4

Dibalik Suara Bising, Genset Itu Jantung Produksi Pengeboran PT Pertamina Hulu Rokan Regional 1 Zona 4--Foto: Ros Prabupos

Dan selama bekerja di lokasi, saling komunikasi menjadi penghubung antara dirinya dan keluarga. "Saling komunikasi dengan keluarga, itu penting untuk selalu menjalin hubungan dengan keluarga. Kalau lagi off kita pulang ke rumah masing - masing apalagi bagi yang sudah berkeluarga," tutur pria yang masih lajang ini dan bertugas di PDSI sejak 2 tahun lalu.

Stanley Hendri seorang Crew dan pekerja Rig PDSI LBK - INF9 bagian HSSE menambahkan, suasana harmonis di lapangan terus dijaga. Hal ini pula menjadi salah satu hiburan dan penyemangat bagi para crew atau pekerja yang ada di lapangan.

"Kebersamaan antara crew itu harus tetap dijaga, dan hubungan harmonis inilah yang menjadikan kami semangat dalam bekerja walaupun jauh dari keluarga," imbuhnya.

Urusan makanan kata Stanley Hendri, kendati jauh dari perkotaan tersedia dengan cukup. "Makanannya sama dengan hotel berbintang, yang masaknya koki, semua bersih dan sehat," lanjutnya mengaku akan selalu pulang untuk berkumpul bersama keluarga bila waktu libur bekerja di RIG PDSI LBK - INF9.

PT Pertamina terus berupaya untuk memenuhi Energi Nasional kendati begitu banyak tantangan selama proses produksi dan pengeboran.

Cetak Rekor Produksi 

Baru- baru ini, PT Pertamina EP (PEP) Prabumulih Field, yang merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina di PHR Regional Sumatera Zona 4, mencatat prestasi luar biasa dalam produksi minyak melalui pengeboran di struktur Gunung Kemala.

Sumur GNK-102 dan GNK-103, terletak di Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, menunjukkan hasil yang sangat memuaskan.

Pada 12 Oktober 2024, hasil pengujian awal menunjukkan bahwa sumur GNK-102 menghasilkan minyak sebanyak 1.550 barel per hari (BOPD), yang melebihi target awal hingga 863,8%. Sementara itu, sumur GNK-103 berhasil mencapai produksi 2.630 BOPD, jauh di atas target awal yang telah ditetapkan, yakni 1.421%.

Kedua sumur tersebut juga memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi dan penjualan gas, mencapai sekitar 2 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), jauh melebihi target yang ditetapkan. Target awal untuk GNK-102 hanya 180 BOPD, sedangkan GNK-103 185 BOPD. Keberhasilan ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan sumur di wilayah tersebut.

Reza Nur Ardianto, Senior Manager SSDP Zona 4, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. Ia menjelaskan bahwa GNK-102 merupakan sumur ke-11, sementara GNK-103 adalah sumur ke-13 dari total 25 sumur yang direncanakan untuk pengeboran tahun 2024.

“Produksi yang melampaui ekspektasi ini akan memotivasi PEP untuk terus mempercepat kegiatan pengeboran, terutama di Zona 4, demi mencapai target produksi nasional 1 juta barel per hari pada tahun 2030,” ungkap Reza.

General Manager Zona 4, Djudjuwanto, mengapresiasi tim atas kinerja luar biasa mereka dan menekankan pentingnya pengembangan lapangan untuk mempertahankan hasil produksi yang optimal. Ia juga menyoroti perlunya kerjasama dalam mengatasi tantangan yang ada di lapangan, mencerminkan semangat kolaborasi Pertamina dalam mencapai operasi hulu migas yang efisien.

“Keberhasilan ini adalah pencapaian signifikan di penghujung tahun 2024, dan kami berharap hasil serupa dapat diraih dalam pengeboran mendatang,” tambah Djudjuwanto, sambil menekankan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja dalam setiap operasi.

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan, juga memberikan penghargaan kepada tim yang telah bekerja keras untuk mencapai hasil yang memuaskan ini. Ia menekankan bahwa penemuan dari sumur GNK-102 dan GNK-103 menjadi motivasi bagi Pertamina untuk terus melakukan eksplorasi cadangan migas.

“Sesua dengan arahan dari Kepala SKK Migas, kami berharap tidak ada penurunan produksi, dan semoga hasil dari kedua sumur ini dapat terus meningkat,” kata Anggono, sekaligus menekankan pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan meski merayakan pencapaian ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: