Keluhan Warga Desa Jungai: Kesulitan Pembukaan Lahan dan Kebutuhan Bibit Karet Berkualitas

Keluhan Warga Desa Jungai: Kesulitan Pembukaan Lahan dan Kebutuhan Bibit Karet Berkualitas

Keluhan Warga Desa Jungai: Kesulitan Pembukaan Lahan dan Kebutuhan Bibit Karet Berkualitas--Foto: Prabupos

PRABUMULIHPOS.DISWAY.ID – Warga Desa Jungai, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), Kota Prabumulih, mengungkapkan keluhan utama terkait tantangan dalam membuka lahan yang kerap terkendala oleh peraturan. Selain itu, mereka juga menghadapi masalah dalam memperoleh bibit karet berkualitas serta kesulitan dalam mendapatkan pupuk yang memadai.

Keluhan-keluhan tersebut disampaikan pada acara reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) di lapangan futsal Desa Jungai pada Selasa, 3 Desember 2024. Reses ini diadakan untuk daerah pemilihan VI yang mencakup Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Pali, dan Kota Prabumulih.

Amran, salah satu warga dari Dusun I Desa Jungai, berharap agar petani di desa tersebut dapat memperoleh bibit karet berkualitas guna meningkatkan hasil pertanian mereka. "Kami membutuhkan bibit yang bagus agar dapat mengelola kebun dengan lebih efektif," katanya.

Sementara itu, Munir, warga Dusun I lainnya, mengeluhkan aturan yang melarang pembakaran lahan, yang menurutnya memperburuk proses pengolahan tanah.

"Kami berharap dapat dibantu dengan peralatan atau cara alternatif untuk membuka lahan, dan juga berharap bibit serta pupuk dapat diperoleh melalui pinjaman dari Koperasi Unit Desa (KUD) atau bahkan diberikan secara gratis," tambah Munir.

BACA JUGA:H. Elman: Semua OPD Harus Selesaikan Anggaran dan Administrasi Sebelum 15 Desember

BACA JUGA:Pemerintah Kota Prabumulih Mulai Awasi Perbaikan Kinerja OPD Pasca Rapat Korsupgah KPK

Selain itu, Munir juga meminta dukungan dari DPRD Sumsel untuk mewujudkan pembangunan menara masjid di Desa Jungai yang sudah direncanakan, namun terkendala masalah pendanaan. "Proyek ini sudah direncanakan sejak lama, tapi kami kesulitan untuk mengumpulkan dana," ujarnya.

Di sisi lain, Hermansyah, seorang warga Dusun II, mengusulkan pemekaran dusun mereka menjadi Dusun III. Warga lainnya juga menginginkan adanya perbaikan infrastruktur dasar, seperti pembuatan gorong-gorong dan penataan Daerah Aliran Sungai (DAS).

Kepala Desa Jungai, Iskandar, yang telah menjabat selama tiga periode, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan anggota DPRD Provinsi Sumsel yang untuk pertama kalinya datang ke desa yang dipimpinnya. "Kami sangat berterima kasih atas perhatian yang diberikan," ungkapnya.

Iskandar menjelaskan bahwa Desa Jungai memiliki luas wilayah sekitar 1.731 hektar dengan jumlah penduduk sekitar 1.245 jiwa, sebagian besar bekerja sebagai petani karet. Sayangnya, lebih dari 50 persen kebun karet di desa tersebut sudah tidak produktif, dan warga kesulitan dalam melakukan peremajaan kebun mereka. "Kami berharap ada solusi untuk masalah ini agar kami bisa mengelola kebun dengan lebih baik," ujarnya.

BACA JUGA:Polres Prabumulih Dukung Program 100 Hari Kerja Presiden dengan Pembagian Makanan Sehat di TK Amanda

BACA JUGA:Forkopimda Prabumulih Bersama Pj Walikota Tanam Bawang Merah untuk Ketahanan Pangan

Menanggapi keluhan tersebut, H. Ahmad Palo SE, Ketua Koordinator Tim Reses DPRD Sumsel Dapil VI, menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan untuk bertemu langsung dengan masyarakat Desa Jungai. Politisi dari PPP ini menegaskan bahwa reses kali ini adalah yang pertama di desa tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: