“Oleh karena itu kami berharap selama 5 hari kegiatan dilaksanakan, kontribusi dan kolaborasi antara kami bersama masyarakat sangat penting dalam menyukseskan kegiatan ini. Disini kami akan memberikan inovasi dan penerapan teknologi yang diperoleh di dunia kampus”, lanjut Aloislus.
Ia menyampaikan bahwa Mahasiswa memiliki ilmu tetapi berbicara soal pengalaman tentu masih sangat sedikit kalah dibandingkan dengan masyarakat yang kaya akan pengalaman. Sehingga dalam proses ini akan menjadi suatu perpaduan dalam mengisi kekurangan atau menjawab persoalan gang selama ini dihadapi oleh masyarakat.
Lalu dalam sambutan Direktur yang di wakili oleh Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan, Fabianus Ranta, S. Hut., M. Si menyampaikan kalau saat ini pihaknya sangat bersyukur karena pemerintah telah menerima Politani dengan baik.
"Di kampus kami sering sebut dua tempat yakni Kampus Kecil dan Kampus Besar. Kampus kecil artinya belajar dalam kampus dan kampus besar adalah belajar dengan masyarakat. Belajar dengan masyarakat itu tantangannya tidak sedikit dibandingkan dengan di kampus,” ungkap Fabianus.
BACA JUGA:Ini Figur yang Disiapkan Nasdem NTT untuk Bertarung dalam Pilgub NTT 2024
BACA JUGA:Kelola SCJ, Pemkot Semarang Datangkan 500 Pedagang Baru untuk Dongkrak PAD
Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini selalu dilakukan setiap tahun di berbagai daerah yang ada di NTT. “Selama saya di politani kurang lebih 20 tahun baru kali ini kegiatan KKBM dilakukan di Kota Kupang” jelasnya.
Kota Kupang menjadi daerah pilihan kampus yang tentunya sudah ada koordinasi dengan pemerintah setempat antar pimpinan. Proses ini akan menjadi pembanding ketika mereka kembali ke kampus untuk dievaluasi, dan untuk tahun ini kegiatan KKBM dan pengabdian dosen akan terpusat di satu daerah yaitu di Kelurahan Naion
BACA JUGA:PT Freeport Indonesia Buka Lowongan Kerja Bagi Lulusan D3-S1 untuk 5 Posisi Ini
Penjabat Walikota Kupang, George Melkianus Hadiah, SH sangat mengapresiasi Mahasiswa politani kupang yang bisa turun ke masyarakat. "Kaum muda harus menjadi tulang punggung untuk pembangunan masa depan. Hari ini kampus sudah mulai melahirkan orang-orang sukses dengan sistem pendidikan”, ungkap George.
“Menjadi orang sukses itu harus berdampak, ketika kalian selesai kuliah kembali ke daerah untuk membangun daerah dengan ilmu yang diperoleh di kampus. Jadilah petani, peternakan untuk membantu banyak orang di daerah. Jangan kita sibuk untuk diri sendiri tetapi sibuk untuk banyak orang itu baru bisa”, lanjutnya.
BACA JUGA:Ini Mahar Pernikahan Oppa Korea dengan Perempuan Asal Prabumulih