Mengenal Sedekah Bumi Musi Banyuasin yang Masih Lestari, Berikut Asal Usulnya Melegenda Sampai Sekarang
PRABUMULIHPOS.DISWAY.ID - Sumatera Selatan merupakan salah satu Provinsi yang ada di Indonesia, Sumsel memiliki sejarah panjang karena dahulu merupakan pusat dari Kerajaan Sriwijaya.
Sejarah yang panjang membuat Provinsi Sumatera Selatan memiliki banyak sejarah budaya salah satunya adalah Sedekah Bumi.
Sedekah bumi merupakan tradisi hidup yang berkembang di masyarakat Desa Kertas, Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin.
BACA JUGA:4 Tempat Mendaki Paling Populer di Sumatera Selatan, Nomor Dua Cocok untuk Pemula
Tradisi ini masih bertahan dari generasi ke generasi, setiap sejarah budaya pastinya memiliki asal usul sehingga membuat tradisi diwariskan turun menurun.
Sebuah peristiwa penting yang terjadi ditengah tengah masyarakat pastinya akan menjadi kenangan yang sulit untuk dilupakan, apalagi bagi masyarakat yang benar benar merasakannya.
Asal Usul Tradisi Sedekah Bumi, dilansir dari Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
Menurut cerita masyarakat sekitar, dahulu disaat Ibu Rabiah sedang asik menenun dia tiba tiba mendengar suara bayi menangis, spontan dia langsung mencari asal usul bayinya dan ada didepan rumahnya.
Bayi itu akhirnya diberi nama Tumamia, namun Ibu Rabiah merupakan seorang wanita tua yang belum menikah sehingga membuat masyarakat menggunjingnya.
Hingga Suatu ketika Sultan Mahmud Badarrudin II meminta untuk mengumpulkan semua bayi yang ada di Palembang termasuk Tumamia.
BACA JUGA:Mobil Rombongan KONI OI Terbalik di Tol Indralaya Prabumulih, Ada Direktur RSUD OI
Bayi bayi itu ditidurkan disuatu tempat dan kala itu nyamuk begitu banyaknya sehingga membuat tubuh bayi bayi tersebut bentol bentol.