Selama kegiatan, siswa SD Negeri 28 Prabumulih menunjukkan antusiasme tinggi. Mereka aktif bertanya dan mencoba menulis aksara Ulu dengan bimbingan dari peneliti dan guru.
BACA JUGA:REKOR BARU! Alumni SMAN 3 Prabumulih Angkatan 19, Terbanyak Lulus PTN
Aktivitas ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya lokal di kalangan siswa.
Wakil Kepala Urusan Kesiswaan SMA Negeri 2 Prabumulih, Ahmad Koryani, SPd MT, juga memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.
“Sosialisasi ini merupakan langkah penting dalam melestarikan warisan budaya Indonesia. Ini adalah usaha bersama untuk memastikan bahwa budaya kita tetap hidup dan dikenal oleh generasi muda,” ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi siswa, tetapi juga menjadi teladan bagi sekolah-sekolah lain untuk lebih aktif dalam pelestarian warisan budaya Indonesia.
BACA JUGA:Waspada Musim Kemarau: BPBD Prabumulih Ingatkan Bahaya Ular Liar
BACA JUGA:Semarak HUT RI, Bendera Berkibar di Perkampungan Kota Prabumulih
Melalui riset ini, Lady Balqis Vihercy dan Uswattun Nafiza Izhara berharap dapat memberikan kontribusi berarti dalam pelestarian aksara Ulu dan menginspirasi generasi muda untuk menjaga dan merawat identitas lokal Sumatera Selatan, sekaligus mempersiapkan diri mereka untuk kompetisi OPSI dan meningkatkan kesadaran budaya di kalangan siswa.