Fokus yang terbagi membuat kita membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan.
3. Kesulitan Menjaga Fokus
Multitasking dapat menyebabkan hilangnya fokus. Seseorang yang terbiasa melakukan banyak hal dalam satu waktu cenderung lebih mudah teralihkan perhatiannya.
Penelitian menunjukkan bahwa semakin sering seseorang kehilangan fokus, semakin sulit bagi mereka untuk membedakan antara gangguan yang penting dan yang tidak.
BACA JUGA:Simak! Manfaat Tidur yang Cukup untuk Kulit Cantik dan Rambut Sehat
BACA JUGA:Mencegah Insomnia pada Anak, Ini Tips Tidur Nyenyak dan Sehat
4. Peningkatan Stres
Multitasking juga dapat menyebabkan stres. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering melakukan multitasking memiliki tingkat stres dan detak jantung yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang fokus pada satu tugas.
Hal ini disebabkan oleh beban informasi yang terlalu banyak, yang sulit diproses oleh otak.
Semakin banyak tugas yang dikerjakan, semakin besar pula tekanan pada pikiran, yang dapat menyebabkan masalah emosional seperti depresi dan kecemasan.
5. Dampak Jangka Panjang pada Kesehatan Otak
BACA JUGA:5 Makanan Alami untuk Meningkatkan Produksi ASI pada Ibu Menyusui
BACA JUGA:5 Ikan Bergizi yang Murah dan Mudah Ditemui di Indonesia
Dalam jangka panjang, kebiasaan multitasking dapat merusak otak.
Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang sering melakukan multitasking memiliki volume materi abu-abu yang lebih rendah di area otak yang berkaitan dengan memori dan pengambilan keputusan.
Materi abu-abu ini sangat penting untuk memproses informasi dan membentuk ingatan jangka panjang.